Latar belakang : Menurut Dinkes Kab.Pasuruan 2015 penyebab kematian terbesar adalah karena asfiksia 61 kasus, BBLR (Bayi Berat Lahir Rendah) 49 kasus, infeksi 21 kasus, kelainan kongenital 36 kasus, trauma 2 kasus , pneumonia 5 kasus, diare 2 kasus, meningitis 4 kasus, TBC 2 kasus, dll. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi kejadian asfiksia di ruang perinatologi di RSUD Bangil Kabupaten Pasuruan Tahun 2017. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian ini bersifat cross sectional dan dilakukan di RSUD Bangil dengan menggunakan teknik sampling nonprobability yaitu mengunakan data sekunder. Analisis data dilakukan secara univariat untuk mengetahui distribusi dan frekuensi dan bivariate dengan uji statistic chi square dengan derajat 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jumlah kejadian asfiksia 77,2% dan tidak asfiksia 22,8% di RSUD Bangil Kabupaten Pasuruan tahun 2017/2018. Uji statistik menunjukkan bayi prematur (p value 0,874), kelainan kongenital (p value 0,583) >0,05 artinya tidak memiliki hubungan bermakna dengan kejadian asfiksia, sedangkan air ketuban bercampur mekonium (p value 0,005) < 0,05 artinya ada hubungan bermakna dengan kejadian asfiksia. Peneliti selanjutnya diharapkan dapat menindak lanjuti serta mencari penyebab lain yang dapat menyebabkan kejadian asfiksia.
Copyrights © 2021