Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kejadian Asfiksia Di Ruang Perinatologi RSUD Bangil Kabupaten Pasuruan Provinsi Jawa Timur diana, alis nur
JURNAL ILMIAH OBSGIN : Jurnal Ilmiah Ilmu Kebidanan & Kandungan P-ISSN : 1979-3340 e-ISSN : 2685-7987 Vol 13 No 4 (2021): DESEMBER
Publisher : NHM PRESS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36089/job.v13i4.414

Abstract

Latar belakang : Menurut Dinkes Kab.Pasuruan 2015 penyebab kematian terbesar adalah karena asfiksia 61 kasus, BBLR (Bayi Berat Lahir Rendah) 49 kasus, infeksi 21 kasus, kelainan kongenital 36 kasus, trauma 2 kasus , pneumonia 5 kasus, diare 2 kasus, meningitis 4 kasus, TBC 2 kasus, dll. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi kejadian asfiksia di ruang perinatologi di RSUD Bangil Kabupaten Pasuruan Tahun 2017. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian ini bersifat cross sectional dan dilakukan di RSUD Bangil dengan menggunakan teknik sampling nonprobability yaitu mengunakan data sekunder. Analisis data dilakukan secara univariat untuk mengetahui distribusi dan frekuensi dan bivariate dengan uji statistic chi square dengan derajat 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jumlah kejadian asfiksia 77,2% dan tidak asfiksia 22,8% di RSUD Bangil Kabupaten Pasuruan tahun 2017/2018. Uji statistik menunjukkan bayi prematur (p value 0,874), kelainan kongenital (p value 0,583) >0,05 artinya tidak memiliki hubungan bermakna dengan kejadian asfiksia, sedangkan air ketuban bercampur mekonium (p value 0,005) < 0,05 artinya ada hubungan bermakna dengan kejadian asfiksia. Peneliti selanjutnya diharapkan dapat menindak lanjuti serta mencari penyebab lain yang dapat menyebabkan kejadian asfiksia.
GAMBARAN TINGKAT KECEMASAN PADA WANITA USIA SUBUR YANG MENGALAMI INFERTILITAS Diana, Alis Nur; Firdaus, Nailufar
JURNAL ILMIAH OBSGIN : Jurnal Ilmiah Ilmu Kebidanan & Kandungan P-ISSN : 1979-3340 e-ISSN : 2685-7987 Vol 15 No 2 (2023): JUNI
Publisher : NHM PRESS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

There are many worry of healthy age couple like mentally interference, Think of surroundings. So the problem of this analysis is still many healthyage couple that have worry because of infertilation. The goal of this research is for to know the worry level to healthy age couple that under go infertilation. Study in BPS kun Indari S,ST pamekasan 2017. This research use descriptive design. Variable in This research is worry level to healthy age couple that under go infertilation, Population account is 12 by technic sampling that’s used in this research is total sampling. The data is collected by quisioner and interview. From the reseach show that almost all of the healthy age couple under go worry in BPS Kun Indari S,ST. From 12 respondent, 3 respondent (25%) have medium worry, while 9 respondent (75%) have high worry. The effort that can do by midwifery and health staff is give concelling how healthy live habit keep eating system. The bad things in our society are like pack maetball in hot condition with plastic. The monomer donger for health if it consume. For woman, the tight clouth can appear fungus, whitish and itch to feminity organ. And it can interfere healthy to healthy age couple. Give social support, spiritual and also give family support for healthy age couple so that the worry can be overcome. .
Korelasi Peran Keluarga Dengan Kualitas Hidup Lansia di Polindes Demangan Wijiastutik, Vivin; Vidayati, Lelly Aprilia; Diana, Alis Nur
JURNAL ILMIAH OBSGIN : Jurnal Ilmiah Ilmu Kebidanan & Kandungan P-ISSN : 1979-3340 e-ISSN : 2685-7987 Vol 16 No 1 (2024): MARET
Publisher : NHM PRESS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36089/job.v16i1.1774

Abstract

Proses menua merupakan suatu hal yang wajar dan akan dialami oleh semua orang yang dikaruniai umur panjang. Kebanyakan orang takut dengan masa lanjut usia, karena mereka berasumsi bahwa lansia adalah manusia yang tidak berguna, lemah, tidak memiliki semangat hidup, memiliki banyak penyakit, tidak diperhatikan oleh keluarga dan masyarakat, menjadi beban orang lain, maka dari itu sebagian orang sudah merasa stres karena tidak mengetahui kehidupan seperti apa yang dihadapi. Hasil proyeksi penduduk tahun 2022 di Kabupaten Bangkalan sebesar 12,83% yang menandakan bahwa struktur penduduk di Kabupaten Bangkalan tergolong penduduk tua. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis korelasi antara peran keluarga dengan kualitas hidup lansia di Polindes Demangan. Penelitian menggunakan metode Cross-Sectional. Variabel bebasnya adalah peran keluarga dan variabel terikatnya adalah kualitas hidup lansia. Besar sampel pada penelitian ini adalah 50 balita dengan teknik pengambilan sampel menggunakan teknik simple random sampling. Uji statistik Menggunakan uji Chi-Square. Dari studi tersebut didapatkan hasil bahwa 48% dari seluruh lansia memiliki kualitas hidup yang baik karena peran dari keluarga baik pula. Hasil analisis statistik menunjukkan bahwa nilai p = 0,01 < α = 0,05. Ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara peran keluarga dengan kualitas hidup lansia di Polindes Demangan Bangkalan. Hasil penelitian diharapkan dapat dimanfaatkan oleh tenaga kesehatan untuk lebih memperhatikan para lansia,untuk meningkatkan derajat kesehatan di Indonesia.
OPTIMALISASI PERAN KELUARGA DALAM MENINGKATKAN KESEHATAN REPRODUKSI LANSIA Wijiastutik, Vivin; Diana, Alis Nur; Vidayati, Lelly Aprilia
JURNAL PARADIGMA (PEMBERDAYAAN & PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT) Vol 6 No 1 (2024): JURNAL PARADIGMA VOLUME 6 NOMOR 1 APRIL 2024
Publisher : STIKES NGUDIA HUSADA MADURA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36089/pgm.v6i1.1787

Abstract

Permasalahan kesehatan yang dialami para lansia tak luput dari semakin meningkatnya usia. Pada Lansia masalah kesehatan yang sering terjadi diantaranya seperti hipertensi, DM, demensia, katarak dan kanker cervik. Kesehatan reproduksi pada lansia perempuan diantaranya kanker payudara, kanker servik. Hal tersebut menimbulkan bermacam masalah kejiwaan pada lanjut usia seperti ansietas, depresi dan gangguan kualitas tidur yang bisa mempengaruhi kualitas hidup lansia. Dalam masalah tersebut keluarga memiliki peran yang penting untuk membimbing, membantu dan mengatasi masalah yang dihadapi oleh lansia. Peran keluarga sebagai motivator, edukator fasilitator sangat membantu dalam meningkatkan kualitas hidup lansia. Hal ini perlu dilakukan pelatihan dan edukasi kepada pihak keluarga memenuhi peran nya sebagai motivator, edukator, dan fasilitator agar lansia memiliki peningkatan kualitas hidup lansia.
Pengembangan produk Sauro-C sebagai Galaktagogue untuk Meningkatkan Produksi ASI dalam upaya preventif kejadian stunting di Ponkesdes Mlajah Kabupaten Bangkalan Diana, Alis Nur; Firdaus, Nailufar; Widyawaty, Eka Deviany
JURNAL ILMIAH OBSGIN : Jurnal Ilmiah Ilmu Kebidanan & Kandungan P-ISSN : 1979-3340 e-ISSN : 2685-7987 Vol 16 No 4 (2024): DESEMBER
Publisher : NHM PRESS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36089/job.v16i4.2395

Abstract

Stunting merupakan masalah yang dihadapi negara-negara tergolong miskin dan sedang berkembang. Masalah ini penting yang tidak dapat diabaikan begitu saja khususnya di Indonesia. Hasil Riset Kesehatan Dasar Tahun 2018, didapatkan angka kejadian balita stunting di Indonesia mencapai 30.8%. Berbagai faktor yang menjadi penyebab terjadinya stunting pada bayi lahir normal adalah tidak terlaksananya inisiasi menyusui dini (IMD), gagal memberikan ASI eksklusif, dan proses penyapihan yang terlalu dini. Salah satu faktor yang menyebabkan ibu tidak memberikan ASI adalah produksi ASI yang sedikit. Untuk mengatasi hal tersebut ada beberapa upaya non farmakologis, salah satunya berupa pemberian produk Sauro-C yang berasal dari daun katuk dan temulawak. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui efektivitas produk sauro-c sebagai galaktagogue untuk meningkatkan produksi ASI di Ponkesdes Mlajah Kabupaten Bangkalan. Penelitian ini menggunakan desain penelitian quasi eksperimental pre and post test design untuk menilai pengaruh pemberian Formulasi Sauro-c terhadap produksi ASI. Sampel penelitian ini adalah sebagian ibu menyusui di Ponkesdes Mlajah Bangkalan sebanyak 30 orang. Uji statistik yang digunakan Paired sample T-test. Berdasarkan hasil penelitian didapatkan bahwa Nilai signifikansi (p-value) sebesar 0.000 (kurang dari 0.05) menunjukkan bahwa perbedaan tersebut secara statistik signifikan. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa pemberian Sauro-C secara signifikan meningkatkan produksi ASI pada responden.
Nigella sativa EXTRACT IMPROVES SEMINIFEROUS TUBULE EPITHELIAL THICKNESS IN LEAD ACETATE-EXPOSED BALB/C MICE Diana, Alis Nur; I'tishom, Reny; Sudjarwo, Sri Agus
Folia Medica Indonesiana Vol. 53 No. 3 (2017): September 2017
Publisher : Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (134.539 KB) | DOI: 10.20473/fmi.v53i3.6444

Abstract

Lead that enters the body may lead to increased production of ROS (Reactive Oxygen Species) that may affect reproductive system. Black cumin (Nigella sativa) extract contains high antioxidant, tymoquinone, that may be used to suppress oxidative stress induced by lead in animal experiments. This study aimed to prove that black cumin (Nigella sativa) extract improves the thickness of seminiferous tubular epithelium in Balb/c mice exposed to lead (Pb) acetate. This study used post-test only control group design. The subjects in this study were 30 Balb/c male mice (Mus musculus), divided into 5 groups. K-group: control group without lead acetate and black cumin extract, K+ group: group with 50 mg/kgBW of lead acetate for 28 days, P1 group: treatment group with 50 mg/kgBW of lead acetate for 28 days + 0.3 mg/gBW of black cumin extract for 21 days, P2 group: treatment group with 50 mg/kgBW of lead acetate for 28 days + 0.6 mg/gBW of black cumin extract for 21 days, and P3 group: treatment group with 50 mg/gBW of lead acetate for 28 days + 1.2 mg/gBW black cumin extract for 21 days. The results showed that the mean ± standard deviation of the highest thickness of seminiferous tubular epithelium was 45.80 ± 2.73 in the group that was exposed to acetate + 0.6 mg/gBW of black cumin (P2), and the lowest was 32.75 ± 4.07 in the group that was exposed to lead acetate (K+). The results were then analyzed by Anova test. The results showed that there was significant differences in the thickness of seminiferous tubular epithelium between P1, P2, P3 and K+. In conclusion, black cumin extract administration was proved to improve the thickness of seminiferous tubular epithelium in lead (Pb) acetate-exposed Balb/c mice (Mus musculus).
Pengembangan Formula Triple- C sebagai Anti Hipertensi berbasis Sumber Daya Lokal di Wilayah Kerja Puskesmas Kokop Kabupaten Bangkalan Fatmawati, Elis; Diana, Alis Nur; Widyawaty, Eka Deviany
JURNAL ILMIAH OBSGIN : Jurnal Ilmiah Ilmu Kebidanan & Kandungan P-ISSN : 1979-3340 e-ISSN : 2685-7987 Vol 15 No 3 (2023): SEPTEMBER
Publisher : NHM PRESS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36089/job.v15i3.1463

Abstract

Hipertensi merupakan salah satu penyakit kardiovaskular yang paling umum dan paling banyak disandang masyarakat. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis efek pemberian Formulasi Triple-C terhadap fungsi kardiovaskuler Penderita Hipertensi Esensial. Penelitian ini menggunakan desain penelitian quasi eksperimental pre and post test design untuk menilai pengaruh pemberian Formulasi Triple-C pada fungsi kardiovaskular subjek dengan hipertensi esensial dengan kategori hipertensi ringan. Sampel dalam penelitian ini adalah Penderita Hipertensi Esensial di Wilayah Kerja Puskesmas Kokop sebanyak 30 orang. Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah seledri, pegagan dan temulawak. Uji yang digunakan dalam penelitian ini adalah Uji Paired t test. Hasil penelitian ini menyebutkan bahwa penurunan tekanan darah sistolik sebesar 36 mmHg. Penurunan tekanan darah sistolik sebesar 10 mmHg. Hasil analisis data diperoleh p value < 0,05 (p value = 0,001) sehingga penurunan tekanan sistolik maupun diastolik bermakna secara statistik.Tekanan arteri rata-rata (MAP) pada hari ke 7 dan hari ke 14 berkurang secara signifikan (p value = 0,004). Penurunan terbanyak pada hari ke 14 sebesar 16,23%. Denyut jantung (HR) mengalami penurunan secara bermakna sehingga Rate Pressure Product (RPP) juga menurun bermakna secara statistik. Penurunan RPP juga menurun bermakna secara statistik. Penurunan RPP paling banyak pada hari ke 14 yaitu sebesar 27,23%. Terjadi penurunan PP paling tinggi pada hari ke 14 sebesar 33,9%. Dari hasil penelitian dan analisis data dapat disimpulkan bahwa Pemberian Triple-C (celery, centella, dan curcuma) dapat meningkatkan fungsi kardiovaskular berdasarkan parameter RPP, MAP, HR dan PP pada pasien dengan hipertensi esensial.