Tandan kosong sawit (TKS) sebagai salah satu limbah padat hasil pengolahan tandan buah segar kelapa sawit, yang memiliki potensi sebagai sumber energi alternatif yaitu sebagai briket biomasa, dengan karakteristik memiliki energi panas 20.093 kg/kJ dan energi kalor sebesar 5.698 kal/gr.  Dalam pemanfaatannya, briket ini dapat berdampak pada kualitas udara dalam ruangan, salah satunya adalah karena gas SO2 yang diemisikan selama pembakaran briket TKS ini. Tujuan dari penelitian ini adalah menentukan besarnya konsentrasi gas SO2 di ruangan dapur  selama pembakaran briket dan melakukan pengendalian pada kondisi pengukuran yang melebihi Baku Mutu Kualitas Udara Ambien. Pengambilan sampel menggunakan alat impinger pada ruangan yang memiliki ventilasi sebesar 5% dari luas lantai ruangan dapur dan kemudian sampel dianalisis dengan menggunakan AAS. Hasil pengukuran diketahui besarnya konsentrasi gas SO2 sebesar 0,16 ppm yang melebihi baku mutu dari PerMen Kes 1077/2011 (0.1 ppm), sehingga perlu dilakukan pengendalian untuk mengurangi emisi yang dihasilkan. Pengendalian yang dilakukan adalah mengatur bukaan ventilasi yaitu pada ventilasi 10% (sesuai standar penyehatan ruangan dari PerMen Kes 1077 tahun 2011) dan pada ventilasi 15%. Diperoleh hasil pada ventilasi 10% sebesar 0,106 ppm SO2 dan pada ventilasi 15% terukur 0,09 ppm SO2.. Berdasarkan hasil ini dapat dinyatakan bahwa pembakaran briket tandan kosong sawit dengan kondisi pembakaran pada bukaan ventilasi 15%, aman digunakan sebagai bahan bakar alternatif dalam skala rumah tangga.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2021