Pengomposan merupakan suatu bentuk upaya mengurangi timbulan sampah organik berupa sampah dapur di kawasan pemukiman. Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis kematangan, kualitas dan kuantitas pengomposan sampah dapur dengan metode Takakura dan membandingkan hasil kompos sampah dapur terhadap semua variasi aktivator. Proses pengomposan dilakukan dalam rangkap dua untuk setiap variasi. Pemilihan variasi pengomposan dilakukan dengan metode skoring. Pengomposan dilakukan dalam 5 variasi yang terdiri dari variasi A (tanpa aktivator), variasi B (penggerak EM4), variasi C (MOL aktivator dari kulit nanas), variasi D (MOL aktivator dari ampas tebu), dan variasi E (MOL aktivator dari ampas tebu). kombinasi kulit nanas dan ampas tebu.Analisis kompos dilakukan terhadap kematangan, kualitas (unsur fisik dan makro), dan kuantitas kompos. Hasil analisis yang diperoleh dalam penelitian ini sudah memenuhi standar SNI 2004. Penambahan aktivator mempengaruhi waktu pengomposan, kualitas, dan kuantitas kompos Pemilihan variasi pengomposan dengan skoring menghasilkan variasi E merupakan variasi terbaik dalam hal kematangan, kualitas (unsur fisik dan makro), dan kuantitas kompos dibandingkan variasi A, B, C, dan D.
Copyrights © 2021