Low Back Pain (LBP) atau nyeri punggung bawah adalah salah satu keluhan MSDs (Muskuloskeletal Disordes) yang sering dikeluhkan oleh para penjahit. Di negara-negara industri, sekitar 80 persen penduduknya pernah mengalami LBP yang sering terjadi pada umur 35 sampai 55 tahun. Di Indonesia, berdasarkan hasil Riset Kesehatan Dasar tahun 2018, prevalensi penyakit muskuloskeletal berdasarkan diagnosis tenaga kesehatan adalah sebesar 7,3%. Salah satu metode komplementer yang bisa dilakukan untuk mengatasi nyeri LBP adalah dengan melakukan teknik relaksasi otot progresif. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh relaksasi terapi otot progresif terhadap penurunan skala nyeri LBP. Desain penelitian ini adalah Quasi eksperimental dengan rancangan Pre and Post Test Without Control. Sampel penelitian adalah pengrajin keset di Pos UKK Majun Puskesmas Citangkil sebanyak 30 orang. Hasil analisis univariat diketahui rerata skala nyeri LBP sebelum intervensi relaksasi otot progresif adalah 6,79, sedangkan setelah intervensi relaksasi otot progresif didapatkan rerata skala nyeri LBP 4,03. Dari hasil analisis bivariat diketahui terdapat pengaruh relaksasi otot progresif terhadap skala nyeri LBP pada pengrajin keset di Pos UKK Majun Wilayah Kerja Puskesmas Citangkil Kota Cilegon Tahun 2021 (p value: 0,000). Peneliti menyarankan agar pengrajin mempertahankan metode relaksasi otot progresif jika dikemudian hari mengalami nyeri LBP. Selain itu, untuk pihak manajemen Pos UKK disarankan berkerja sama dengan Puskesmas untuk melakukan pengecekan kesehatan secara berkala dan memberikan edukasi pencegahan nyeri LBP pada para pengrajin. Kata kunci : low back pain, relaksasi otot progresif.
Copyrights © 2021