Jurnal Penelitian Perikanan Indonesia
Vol 25, No 4 (2019): (Desember) 2019

KARAKTERISTIK BIOLOGI DAN TINGKAT PEMANFAATAN UDANG WINDU DI PERAIRAN SEBATIK, KALIMANTAN UTARA

Tirtadanu Tirtadanu (Balai Penelitian Perikanan Laut Badan Penelitian dan Pengembangan Kelautan dan Perikanan)
Umi Chodrijah (Balai Penelitian Perikanan Laut Badan Penelitian dan Pengembangan Kelautan dan Perikanan)



Article Info

Publish Date
09 Sep 2019

Abstract

Keterbatasan data dan informasi hasil tangkapan udang windu (Penaeus monodon Fabricius, 1798) yang tidak terlaporkan di Sebatik menyebabkan sulitnya menduga potensi dan status stok udang windu. Upaya yang dapat dilakukan untuk menduga status stok dan strategi pengelolaan udang yang berkelanjutan di perairan Sebatik adalah melalui kajian karakteristik biologi, perikanan seperti parameter populasi dan rasio potensi pemijahan. Sampel udang diperoleh dari hasil tangkapan nelayan di beberapa daerah pendaratan sekitar Tanjung Aru dan pengumpulan data biometrik udang dilakukan selama bulan April Desember 2018. Parameter pertumbuhan diperoleh dari pergeseran modus panjang karapas bulanan berdasarkan model pertumbuhan Von Bertalanffy. Tingkat penangkapan diperoleh dari laju eksploitasi (E) dan estimasi rasio pemijahan berbasis data panjang (Length-based SPR). Hasil penelitian menunjukkan rata-rata ukuran udang yang tertangkap jaring tiga lapis adalah 46,90±0,14 mmCL pada udang jantan dan 53,40±0,25 mmCL pada udang betina. Sebagian besar udang yang tertangkap belum melakukan pemijahan (Lc=52 mmCL<Lm=55 mmCL) dan udang windu memijah sepanjang tahun dengan puncakya diduga terjadi pada bulan Agustus dan November-Desember. Udang betina memiliki ukuran yang lebih besar (L∞ jantan=66,25 mmCL; L∞ betina=84,50 mmCL) dan laju pertumbuhan yang lebih cepat (K jantan=1,27 tahun-1; K betina=1,39 tahun-1) dibandingkan udang jantan. Laju mortalitas alami udang jantan sama dengan udang betina (M=1,7 tahun-1) sedangkan laju mortalitas penangkapan udang jantan lebih tinggi dibandingkan udang betina (F jantan=2,13 tahun-1; F betina=1,70 tahun-1). Status penangkapan udang windu di perairan Sebatik telah jenuh (fully exploited) (E=0,50-0,56) dan kondisi stoknya tidak berada pada kondisi growth overfishing berdasarkan estimasi rasio potensi pemijahan sebesar 34%. Pengusahaan udang windu di perairan Sebatik dapat terus dilanjutkan dengan menghindari penangkapan yang terpusat di daerah asuhan.The limited data and the unreported information about the yields of giant tiger prawn (Penaeus monodon Fabricius, 1798) in Sebatik caused difficulties in estimating potention and stock status of tiger prawn. The study that could be applied for estimating stock status and management strategy for sustainable shrimp fisheries in Sebatik Waters was the study about fisheries biological characteristics including population parameters and spawning potential ratio. Samples were obtained from the catch of trammel net by fishers in some landing areas in Tanjung Aru and the biometric data has been collected during April-December 2018. The growth parameters were obtained from the movement of the monthly mode of carapace length that were based on the Von Bertalanffy growth model. Exploitation status was obtained from exploitation rate of E and length based SPR. The results showed that the mean size of shrimps that was captured by trammel net was 46,90±0,14 mmCL for male and 53,40±0,25 mmCL for female. Most of shrimps were caught before they spawn (Lc=52 mmCL<Lm=55 mmCL) and tiger prawns spawn throughout the year that the peaks occurred in Agustus dan November-December. Female shrimp has larger size (L∞ jantan=66,25 mmCL; L∞ betina=84,50 mmCL) and faster growth rate ( K male=1,27 year-1; K female=1,39 year-1) than the male. The natural mortality of male shrimp was the same as the female (M=1,70 tahun-1) while the fishing mortality of male was higher than female (F male=2,13 tahun-1; F female=1,7 tahun-1). Exploitation status of tiger prawn in Sebatik Waters was fully exploited (E=0,50-0,56) and the shrimp stock has not been on growth overfishing yet according to spawning potential ratio of 34%. The shrimps fishing in Sebatik Waters could continue by avoiding the fishing on the nursery ground.

Copyrights © 2019






Journal Info

Abbrev

jppi

Publisher

Subject

Agriculture, Biological Sciences & Forestry Biochemistry, Genetics & Molecular Biology

Description

Jurnal Penelitian Perikanan Indonesia accepts articles in the field of fisheries, both sea and inland public waters. The journal presents results of research resources, arrest, oceanography, environmental, environmental remediation and enrichment of fish ...