Tujuan penelitian ini yaitu mendeskripsikan spiritualitas tokoh utama dalam Babad Petukangan karya Bagus Sakiya. Spritualitas tersebut mencakup diri sendiri, antarsesama, ketuhanan, dan lingkungan. Penelitian ini bersifat deskriptif kualitatif, berupaya untuk mendapatkan data kemudian memaparkan secara analitis konsep spiritualitas Kiai Truna Wongsa dalam Babat Petukangan. Pendekatan yang digunakan yaitu filologi karena objek penelitian berupa karya sastra yang berupa naskah kuna yaitu naskah Babad Petukangan. Penelitian filologi terdiri atas tujuh tahapan kerja, yaitu inventarisasi naskah, deskripsi naskah, perbandingan teks, penentuan teks yang disunting, pertanggungjawaban alih aksara, kritik teks, dan alih aksara. Dalam membaca naskah lama penelitian filologi diperlukan untuk memberikan solusi atas kesulitan-kesulitan akibat kondisinya sebagai produk masa lampau.Hasil yang didapatkan dari penelitian ini adalah, terdapat fenomena membentuk realitas perjalanan spiritualitas bagi tokoh utama dalam Babad Petukanngan. Kiai Teruna Wongso sebagai tokoh yang dideskripsikan dalam Babad petukangan memperlihatkan pencapaian spiritualitasnya dalam bentuk diri sendiri, antarsesama, ketuhanan, dan lingkungan.
Copyrights © 2021