Pola komunikasi antara guru dan siswa adalah pola komunikasi antarpribadi atau interpersonal communication. Hal ini sesuai dengan yangdiungkapkan oleh Pace bahwa ”interpersonal communication is communicationinvolving two or more people in a face to face setting”. Jadi dalam settingpendidikan sekalipun, kemampuan komunikasi interpersonal menjadi sangatpenting untuk dapat dipahami dan dikuasai oleh mereka yang mempunyai profesiyang berhubungan dengan orang lain, misalnya seorang pendidik atau guru(Rozaq, 2012).Mencermati permasalahan diatas, penting untuk kemudian mendapatkangambaran pemahaman guru tentang kesiapan sekolah (school readiness).Berangkat dari gambaran pemahaman tersebut, kita dapat mengembangkanbentuk intervensi yang dapat dipergunakan untuk meningkatkan pemahaman danketerampilan guru dalam mendampingi anak menjadi siap sekolah (schoolreadiness).Pelatihan ini bertujuan untuk: 1) Meningkatkan pemahaman guru tentangkesiapan sekolah (school rediness) pada siswa TK; 2) Meningkatkan komitmenguru untuk mengembangkan sekolah ramah anak. Kegiatan dilakukan dalambentuk Pelatihan Kesiapan Sekolah (School Readiness) bagi Guru TK ABA seKabupaten Jember. Pelatihan dilakukan dalam beberapa tahapan: 1) TahapEksplorasi Masalah; 2) Mengenal kesiapan masuk SD pada anak; 3) KomitmenSekolah Siap Anak.Pelatihan menghasilkan capaian berikut ini: 1) Guru terkendala dalammembangun komunikasi dengan orang tua. Komunikasi cenderung berlangsungsatu arah; 2) Guru memahami perlu adanya komunikasi yang sinergi antara guru,anak, dan orang tua; 3) berdasarkan pemahaman tentang komunikasi yangsinergis, guru membentuk forum komunikasi antara guru dan orang tua. Forum inididukung oleh kebijakan PDM mengenai sekolah siap anak pada TK ABA seKabupaten Jember.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2014