Articles
GAMBARAN ASPIRASI BELAJAR SISWA SMP DENGAN ORANG TUA NELAYAN
Pitaloka, Winata Rias;
Istiqomah, Istiqomah;
Wibowo, Danan Satriyo
INSIGHT: JURNAL PEMIKIRAN DAN PENELITIAN PSIKOLOGI Vol 13, No 2 (2017)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jember
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (166.502 KB)
|
DOI: 10.32528/ins.v13i2.816
Aspirasi belajar adalah harapan atau keinginan yang ingin dicapai dan didasari oleh perubahan perilaku karena adanya respon terhadap stimulus untuk kearah perbaikan dalam belajar siswa agar memiliki gambaran keinginan agar belajar sebagai tujuan utama dalam pembelajaran siswa SMP. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran aspirasi belajar siswa SMP dengan orang tua nelayan. Rumusan masalah pada penelitian ini adalah mengambarkan bagaimana aspirasi belajar pada siswa SMP dengan orang tua nelayan. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan bentuk deskriptif. Populasi dan sampel penelitian ini adalah siswa-siswi MTs Muncar yang berjumlah 307, jumlah sampel yang digunakan 174. Penelitian ini menggunakanvariabel tunggal yaitu aspirasi belajar. Metode pengambilan data menggunakan skala psikologi dan instrumen penelitian. Metode pengujian alat ukur adalah uji validitas, uji reliabilitas, uji normalitas dan uji deskriptif dengan menggunakan SPSS 21 for Windows.Hasil yang ditemukan bahwa gambaran aspirasi belajar siswa SMP dengan orang tua nelayan dari ketiga aspek yaitu aspek cita-cita, hasrat, dan ketetapan hati tersebut adalah kategori sedang dengan perolehan prosentase nilai 58,04% dengan 101 subyek untuk aspek cita-cita, 64,94% dengan 113 subyek untuk aspek hasrat dan 60,91% dengan 106 subyek untuk aspek ketetapan hati pada aspirasi belajar. Berdasarkan hasil analisa data yang menggunakan deskriptif memiliki kategori sedang yang artinya siswa mempunyai cita-cita namun belum tentu atau kurang untuk hasrat dan keketapan hati untuk meraih cita-cita siswa.Kata Kunci : aspirasi, belajar, orang tua nelayan
NEED FOR ACHIEVEMENT (N Ach) BESWAN DJARUM SEBAGAI PENERIMA DJARUM BEASISWA PLUS DJARUM FOUNDATION
Abdillah, Syukron Mahmud;
Aini, Siti Nur;
Istiqomah, Istiqomah
INSIGHT: JURNAL PEMIKIRAN DAN PENELITIAN PSIKOLOGI Vol 9, No 2 (2013)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jember
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (957.957 KB)
|
DOI: 10.32528/ins.v9i2.286
Penelitian ini bertujuan untuk memahami karakteristik Need ForAchievement Beswan Djarum sebagai penerima Djarum Beasiswa Plus DjarumFoundation, yang meliputi: 1) self-set goal Beswan Djarum, 2) Coping BeswanDjarum terhadap self-set goalnya, 3) Kesan atau persepsi Beswan Djarumterhadap hasil yang diraihnya. Pendekatan studi kasus digunakan untukmengungkap tujuan tersebut.Informan dalam penelitian ini merupakan Beswan Djarum yangmengerjakan program Community Empowerment. Metode wawancara, observasi,dan studi dokumen digunakan sebagai metode pengumpulan data utama. Penelitimenggunakan analisis tematik untuk mengintegrasikan beberapa tema yangmuncul dari metode pengumpulan data yang dilakukan, sehingga memunculkanpemahaman yang holistik mengenai Need For Achievement Beswan Djarum.Penelitian ini menemukan bahwa terdapat motif berbeda yangmempengaruhi Need For Achievement setiap Beswan Djarum. Selain Need ForAchievement Beswan Djarum, peneliti juga menemukan beberapa kebutuhanlainnya, seperti: 1) Need For Affiliation, 2) Need For Power. Need ForAchievement Beswan Djarum ditunjukkan dengan: 1) penyusunan goal yangdilakukan oleh Beswan Djarum sendiri, 2) usaha yang dilakukan Beswan Djarumuntuk mewujudkan goal yang telah ditentukannya, 3) serta kesan Beswan Djarumterhadap hasil yang telah dicapainya dan usaha yang dilakukannya.
PSYCHOLOGICAL NEEDS DAN PARENTAL ATTITUDES PADA IBU MUDA YANG MENIKAH DINI
Istiqomah Istiqomah
INSIGHT: JURNAL PEMIKIRAN DAN PENELITIAN PSIKOLOGI Vol 12, No 1 (2016)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jember
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.32528/ins.v12i1.329
Pemenuhan kebutuhan psikologis yang tidak optimal dapat berpengaruhpada sikap orangtua terhadap anak mereka. Kurang optimalnya proses pengasuhanakan mengakibatkan konsekuensi negatif di kedua sisi, ibu dan anak, bahkankeluarga.Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui pengaruh pemenuhankebutuhan psikologis terhadap pengembangan sikap orangtua pada perempuanyang menikah dini. Penelitian yang dilakukan di Kabupaten Kalisat Jember.Datamengumpulkan dengan menggunakan BNS dan FIQ kuesioner. Teknik analisisyang digunakan dalam penelitian ini, analisis regresi linear.Uji hipotesis menunjukkan bahwa tidak ada pengaruh pemenuhankebutuhan psikologis sikap orangtua dari ibu-ibu muda yang menikah dini di DesaKalisat (F = 1,967, p 0,000). Sumbangan efektif pemenuhan kebutuhanpsikologis terhadap sikap orangtua sebesar 2,9%.Hasil ini menunjukkan bahwa pemenuhan kebutuhan psikologis ibu-ibumuda yang menikah dini berpengaruh sebesar 2,9% pada pengembangan sikaporangtua terhadap anak-anak mereka, utamanya dalam proses pengasuhan.
PENGEMBANGAN KEMANDIRIAN IBU REMAJA MELALUI PENGUATAN KELOMPOK PENDUKUNG/SWA BANTU
Istiqomah Istiqomah
INSIGHT: JURNAL PEMIKIRAN DAN PENELITIAN PSIKOLOGI Vol 12, No 2 (2016)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jember
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.32528/ins.v12i2.335
Ibu remaja sejatinya masih berada dalam rentang usia menuntaskanpengembangan kemandirian sebagai seorang remaja. Namun peran baru sebagaiseorang ibu pada akhirnya memaksa mereka untuk menyegerakan proses ini.Tidak jarang proses adaptasi ini mengalami ketidakberhasilan untuk penuhi. Padaakhirnya peran sebagai ibu dialihkan kepada nenek atau keluarga besar. Hal inilahyang menjadi persoalan yang penting untuk dipahami dalam penelitian ini.Berdasarkan gambaran persoalan yang dihadapi ibu remaja terkaitkemandirian, kegiatan ini bertujuan: 1) Membantu ibu remaja mengenali levelkemandiriannya, khususnya dalam merencanakan arah pengembangan diri., 2)Membantu ibu remaja mengenali dampak kemandiriannya dalam prosespengasuhan.Pelaksanaan kelompok swa bantu pada ibu remaja ini dilakukan olehseorang konselor dan 2 (dua) orang ko-konselor. Sasaran kegiatan ini adalah ibuiburemaja di Kecamatan Kalisat yang aktif dalam kegiatan Posyandu di desamereka. Kegiatan Posyandu di Kecamatan Kalisat masih belum menyentuh aspeksosio-emosional masyarakat, mengingat kondisi latar belakang pendidikan,maraknya pernikahan dini, dan kurangnya tenaga terlatih. Kegiatan kelompok swabantu dilakukan di Posyandu Dahlia 28, Dusun Jambuan Desa Plalangan.Posyandu Dahlia 28 dpilih berdasarkan masukan dari Bidan dan kader, karenakader setempat yang masih kurang terampil dalam berkomunikasi, sehingga masihmembutuhkan pendampingan dalam memberikan informasi kepada ibu remaja.Pada akhir kegiatan ibu remaja menyampaikan bahwa mereka menjadimengerti keterkaitan antara kedekatan yang terbangun dengan anak akanmendasari pengembangan kemandirian pada kedua belah pihak, baik ibu remajamaupun anak mereka sejalan dengan tumbuh kembangnya. Sementara dari pihakbidan dan kader menyampaikan kegiatan ini penting dilakukan, mengingatpermasalahan kemandirian memang dirasakan berdampak negatif terhadap prosespenyuluhan maupun pembinaan ibu remaja dalam kegiatan Posyandu.
PENGARUH LAYANAN KONSELING KELOMPOK TERHADAP RELIGIUSITAS SISWA MTsN ARJASA JEMBER
Mulyadi Mulyadi;
Istiqomah Istiqomah
INSIGHT: JURNAL PEMIKIRAN DAN PENELITIAN PSIKOLOGI Vol 13, No 1 (2017)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jember
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.32528/ins.v13i1.582
Penelitian ini dilakukan di MTsN Arjasa Jember. Masalah yang dikaji adalah upaya sekolah dalam meningkatkan religiusitas siswa MTsN Arjasa melalui layanan konseling kelompok. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh layanan konseling kelompok sebagai upaya sekolah untuk meningkatkan religiusitas siswa.Metode pengumpulan data yang digunakan adalah skala psikologi, yaitu skala konseling kelompok dan skala religiusitas siswa dengan jenis skala Summerated Rating, atau lebih dikenal dengan skala Likert. Jumlah sampel dalam penelitian ini sebanyak 75 siswa kelas VII dan VIII. Teknik analisa data yang digunakan dalam penelitian ini adalah regresi sederhana untuk mengetahui pengaruh konseling kelompok terhadap religiusitas siswa.Berdasarkan analisa data penelitian ditemukan adanya pengaruh layanan konseling kelompok terhadap religiusitas siswa dengan kontribusi sebesar 8,8%. Serta terdapat faktor lain yang berpengaruh cukup besar terhadap religiusitas remaja diantaranya, yaitu: faktor keluarga merupakan faktor paling dominan mempengaruhi religiusitas remaja. Selain itu, faktor pengalaman dan faktor kebutuhan terhadap agama juga dapat berpengaruh dalam mengembangkan religiusitas siswa. Berdasarkan hasil penelitian dan analisa data diketahui tingkat religiusitas yang dimiliki siswa MTsN Arjasa tergolong tinggi yaitu sebesar 78,7% sedangkan siswa yang memiliki tingkat religiusitas sedang sebesar 21,3%. Temuan lain dalam penelitian ini adalah bahwa remaja dapat lebih mengembangkan religiusitas mereka, diantaranya dengan memperdalam ilmu agama, bersungguh-sungguh dalam kegiatan keagamaan, seperti pengajian dan sholat berjamaah.Kata Kunci: Konseling kelompok, religiusitas siswa.
PERAN PARENTING BERBASIS MASYARAKAT DALAM MENGEMBANGKAN KESIAPAN SEKOLAH ANAK
Istiqomah Istiqomah
INSIGHT: JURNAL PEMIKIRAN DAN PENELITIAN PSIKOLOGI Vol 10, No 2 (2014)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jember
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.32528/ins.v10i2.295
Kesiapan sekolah pada anak membutuhkan adanya kesiapan pada tigakomponen, yaitu: 1) kesiapan anak; 2) kesiapan sekolah untuk anak-anak; dan 3)kesiapan keluarga dan lingkungan mereka. Komponen kesiapan pada keluargadan lingkungan secara potensial dapat dilakukan oleh keluarga khususnya sertaperan serta dari PAUD dan POSYANDU. Permasalahan yang ditemui di DusunSumber Ayem adalah: 1) proses komunikasi guru, kader, dan orang tua terkaitparenting belum dimasukkan dalam kegiatan, karena ketiadaan tenaga terlatih; 2)kader kesehatan dan guru PAUD belum terlatih dalam hal pengembanganketerampilan parenting maupun keterampilan untuk mendampingi, melatih, danberkomunikasi dengan orang tua terkait proses parenting untuk menyiapkan anakmatang secara sosio-emosional saat masuk sekolah; 3) belum ada wadahpengembangan pengetahuan dan keterampilan tentang parenting baik bagi orangtua, kader, maupun guru. Tujuan dari pelatihan ini adalah untuk memfasilitasipembentukan program pengasuhan berbasis masyarakat. Tujuan dari pelatihanadalah: 1) tenaga kesehatan dan guru dilatih untuk membantu orang tua dalamproses pengasuhan; 2) sosialisasi bagi orang tua mengenai pemahaman tentangkesiapan sekolah anak; 3) tersedianya wadah di masyarakat yang mandiri dapatmengembangkan keterampilan orang tua. Metode yang digunakan adalahpelatihan bagi orang tua, guru, dan kader. Pelaksanaan pelatihan dilakukan dalambeberapa tahap dengan hasil sebagai berikut: 1) tersosialisasinya caraberkomunikasi yang efektif antara anak, orang tua, dan guru gunamengembangkan kesiapan sekolah pada anak; 2) tersusunnya programpembelajaran berbasis kesiapan sekolah pada PAUD; 3) terbentuk tiga kelompokkelas parenting di Posyandu.
MENGEMBANGKAN KEPEKAAN SCHOOL READINESS PADA GURU PAUD
Istiqomah Istiqomah
INSIGHT: JURNAL PEMIKIRAN DAN PENELITIAN PSIKOLOGI Vol 10, No 1 (2014)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jember
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.32528/ins.v10i1.291
Pola komunikasi antara guru dan siswa adalah pola komunikasi antarpribadi atau interpersonal communication. Hal ini sesuai dengan yangdiungkapkan oleh Pace bahwa ”interpersonal communication is communicationinvolving two or more people in a face to face setting”. Jadi dalam settingpendidikan sekalipun, kemampuan komunikasi interpersonal menjadi sangatpenting untuk dapat dipahami dan dikuasai oleh mereka yang mempunyai profesiyang berhubungan dengan orang lain, misalnya seorang pendidik atau guru(Rozaq, 2012).Mencermati permasalahan diatas, penting untuk kemudian mendapatkangambaran pemahaman guru tentang kesiapan sekolah (school readiness).Berangkat dari gambaran pemahaman tersebut, kita dapat mengembangkanbentuk intervensi yang dapat dipergunakan untuk meningkatkan pemahaman danketerampilan guru dalam mendampingi anak menjadi siap sekolah (schoolreadiness).Pelatihan ini bertujuan untuk: 1) Meningkatkan pemahaman guru tentangkesiapan sekolah (school rediness) pada siswa TK; 2) Meningkatkan komitmenguru untuk mengembangkan sekolah ramah anak. Kegiatan dilakukan dalambentuk Pelatihan Kesiapan Sekolah (School Readiness) bagi Guru TK ABA seKabupaten Jember. Pelatihan dilakukan dalam beberapa tahapan: 1) TahapEksplorasi Masalah; 2) Mengenal kesiapan masuk SD pada anak; 3) KomitmenSekolah Siap Anak.Pelatihan menghasilkan capaian berikut ini: 1) Guru terkendala dalammembangun komunikasi dengan orang tua. Komunikasi cenderung berlangsungsatu arah; 2) Guru memahami perlu adanya komunikasi yang sinergi antara guru,anak, dan orang tua; 3) berdasarkan pemahaman tentang komunikasi yangsinergis, guru membentuk forum komunikasi antara guru dan orang tua. Forum inididukung oleh kebijakan PDM mengenai sekolah siap anak pada TK ABA seKabupaten Jember.
SPIRITUALITAS PEREMPUAN DALAM PENJARA
Istiqomah Istiqomah
INSIGHT: JURNAL PEMIKIRAN DAN PENELITIAN PSIKOLOGI Vol 11, No 2 (2015)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jember
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.32528/ins.v11i2.315
Lapas sebagai satu sistem sosial pada akhirnya, menjadi sistem sosial yangpaling pincang, disalahpahami, dan tak terlihat. Khususnya terkait perempuandalam penjara. Oleh karenanya tatanan hukum penting ditata ulang untukmenemukan kebutuhan dasar perempuan dalam penjara, yang pada dasarnyacukup berbeda dengan kebutuhan dasar laki-laki.Penelitian ini bertujuan menggambarkan sebuah kasus terkait spiritualitasperempuan di penjara. Metode pengumpulan mempergunakan wawancara semiterstruktur, observasi, dokumen kasus, dan catatan lapangan. Subjek penelitianadalah perempuan, menikah dengan dua orang anak, dan tengah menjalani vonispenggelapan selama 7 bulan penjara. Studi kasus ini digambarkan denganmenggunakan kerangkan teori perkembangan psikologis perempuan (Theorys ofWomen Psychological Development).Nilai-nilai spiritualitas pada subjek dapat digambarkan dalam munculnyakesadaran bahwa hukuman merupakan pelajaran dari Allah SWT. Pelajaranmendasar yang dirasakan adalah pentingnya tanggungjawab dan kejujuran. Subjekmulai mengembangkan hubungan yang lebih terbuka dan kepekaan yangmutualistik dengan suaminya. Hal ini dapat menjadi landasan bagi psychologicalwell-being subjek kedepan.
Analisis Efisiensi Saluran Pemasaran Jamur Tiram Di Kabupaten Purbalingga
Eneng Mia Saptarini;
Lilis Siti Badriah;
Istiqomah Istiqomah
Al-Amwal : Jurnal Ekonomi dan Perbankan Syari'ah Vol 11, No 1 (2019)
Publisher : UIN Siber Syekh Nurjati Cirebon
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.24235/amwal.v11i1.4178
 ABSTRACT This study aims to analyze the income received by farmers and to measure the marketing efficiency of oyster mushroom in Purbalingga Regency. It used survey method with primary data collected through questionnaire-based interviews. The sample consists of 22 farmers using census and 24 intermediary traders obtained by snowball sampling. Data analysis techniques used in this study are income analysis, marketing margin, farmer's share, marketing costs, marketing profit and marketing efficiency. The results show that there are three marketing channels for oyster mushroom in Purbalingga: channel I (farmers ─ consumers), channel II (farmers ─ village collectors  ─ retailers ─ consumers), and channel III (farmers ─ village collectors ─ wholesalers ─  processor ─ consumers). The results show that the marketing of oyster mushrooms in Purbalingga Regency has not been efficient. The study also indicates that the shorter the marketing channel, the greater the farmer's share. Therefore farmers and the local government should take efforts to shorten the marketing channel. Keywords: revenue, marketing channels, marketing margin, farmer's share, marketing costs, marketing profit, and marketing efficiency
PENGARUH MODEL PBL BERBANTU PAPAN DIORAMA UNTUK MENINGKATKAN LITERASI SOSIAL MATA PELAJARAN PENDIDIKAN PANCASILA SISWA KELAS V
PIPIT GEBYAR NINGARTUTI;
FINE REFFIANE;
ISTIQOMAH ISTIQOMAH;
JOKO SULIANTO
SOCIAL : Jurnal Inovasi Pendidikan IPS Vol. 4 No. 3 (2024)
Publisher : Pusat Pengembangan Pendidikan dan Penelitian Indonesia (P4I)
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.51878/social.v4i3.3255
This research was conducted with the aim of finding out the effect of the PBL model assisted by diorama boards to increase social literacy in Pancasila Education subjects for grade V SDN Bugangan 2. The background thait encourages this research iis the social literacy ability of grade V that is less maximal in Pancasila Education at SDN Bugangan 2. That was because the learning process still uses the conservative method such as the lecture method and has not implemented various learning media innovations yet. The learning media used in this research is Diorama Board that could concretize abstract material into reality. This type of research uses quantitative experiments with a pretest-posttest design. Thiis research used a sampile of 22 students. The data collection technique uses a test instrument in the form of 20 multiple choiice questions. The data obtained were analyzed using prerequisite tests and t-tests. Based on data analysis, the results show that the pretest and posttest significance values are 0.00 less than 0.05, so it can be concluded that the PBL model assisted by diorama boards has an effect on increasing social literacy in grade V Pancasila education subjects at SDN Bugangan 2. It is hoped that the resulits of this research will be useful for teachers who must play an active role as facilitators so thait students are able to develop their learning outcomes. ABSTRAKMengetahui bagaimana model PBL dengan papan diorama dapat meningkatkan literasi sosial siswa kelas V Pendidikan Pancasila di SDN Bugangan 2 ialah tujuan dilakukannya penelitian. Kemampuan literasi sosial siswa kelas V yang berprestasi buruk dalam pendidikan Pancasila di SDN Bugangan 2 SDN Bugangan 02 menjadi pendorong penelitian ini. Hal ini disebabkan karena belum diterapkannya berbagai kemajuan dalam media pembelajaran, dan proses pembelajaran masih banyak mengandalkan metode tradisional seperti gaya ceramah. Papan diorama ialah media dalam penelitian ini digunakan sebagai sarana untuk menghidupkan konsep-konsep abstrak. Eksperimen kuantitatif dengan menggunakan desain pretest-posttest digunakan dalam penelitian semacam ini. 22 siswa digunakan sebagai sampel yang diteliti. Dua puluh soal pilihan ganda digunakan sebagai alat tes dalam prosedur pengumpulan data. Tes prasyarat dan uji-t digunakan dalam analisis data yang dikumpulkan. Nilai signifikansi pretest dan posttest sebesar 0,00 kurang dari 0,05 sehingga dari analisis data didapatkan simpulan jika model PBL dengan bantuan papan diorama memberikan dampak terhadap peningkatan literasi pada mata kuliah pendidikan Pancasila kelas V SDN Bugangan 2. Guru yang harus aktif memfasilitasi perkembangan hasil belajar siswa diharapkan dapat menemukan nilai dalam temuan penelitian.