Lapas sebagai satu sistem sosial pada akhirnya, menjadi sistem sosial yangpaling pincang, disalahpahami, dan tak terlihat. Khususnya terkait perempuandalam penjara. Oleh karenanya tatanan hukum penting ditata ulang untukmenemukan kebutuhan dasar perempuan dalam penjara, yang pada dasarnyacukup berbeda dengan kebutuhan dasar laki-laki.Penelitian ini bertujuan menggambarkan sebuah kasus terkait spiritualitasperempuan di penjara. Metode pengumpulan mempergunakan wawancara semiterstruktur, observasi, dokumen kasus, dan catatan lapangan. Subjek penelitianadalah perempuan, menikah dengan dua orang anak, dan tengah menjalani vonispenggelapan selama 7 bulan penjara. Studi kasus ini digambarkan denganmenggunakan kerangkan teori perkembangan psikologis perempuan (Theorys ofWomen Psychological Development).Nilai-nilai spiritualitas pada subjek dapat digambarkan dalam munculnyakesadaran bahwa hukuman merupakan pelajaran dari Allah SWT. Pelajaranmendasar yang dirasakan adalah pentingnya tanggungjawab dan kejujuran. Subjekmulai mengembangkan hubungan yang lebih terbuka dan kepekaan yangmutualistik dengan suaminya. Hal ini dapat menjadi landasan bagi psychologicalwell-being subjek kedepan.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2015