Konsep desain kurikulum mengacu pada fokus bagaimana kurikulum diciptakan, terutamaberkaitan dengan penyusunan aktual bagian-bagian dalam perencanaan kurikulum.Batasan desain kurikulum kadang-kadng disebut Organisasi kurikulum mengacu padapenyusunan elemen-elemen kurikulum sebagai suatu entitas substantif. Bagian-bagianatau komponen dalam menyusun sebuah kurikulum ada 4 yaitu (1) aims, goals, objectives,(2) materi ajar, (3) pengalaman belajar, dan (4) pendekatan yang dipakai dalam evaluasi.Walaupun sebahagian besar desain kurikulum direncanakan dengan mengatur empat unsurpenting tersebut, namun sering kali unsur-unsur ini tidak diberi beban/bobot yang sama.Sering terjadi, isi atau bahan pelajaran menerima penekanan utama, atau kadang-kadangsekolah menciptakan desain yang menekan sasaran pelajaran dan pendekatan evaluasi.Beberapa desain kurikulum memberi penekanan utama pada pengalaman atau aktivitasbelajar. Perancang kurikulum dalam merancang kurikulum harus mengajukan pertanyaan:Apa yang menjadi sumber ide bagi pendidikan?. Dia harus menggali dan memahami, apayang menjadi orientasi filosofis dan orientasi sosial dari kurikulum. Bila tidak, akan terjadiketidakrasionalan dalam kurikulum yang disusun. Taba mencatat, bahwa banyak jarakantara teori dan praktek yang mungkin disebabkan oleh ketiadaan dasar pemikiran ataurasionalitas. Dalam kata lain bahwa ilmu pengetahuan dijadikan sebagai sumber idedengan alasan bahwa penyusunan kurikulum perlu didasari oleh sesuatu yang secara ilmahdapat dibuktikan dan dievaluasi. Desain kurikulum yang berfokus kepada materi ajarmerupakan desain yang bersumber dari ilmu pengetahuan ini. Dalam desain yangberorientasi pada disiplin, peserta didik dilibatkan untuk mengetahui logika dasar atasstruktur masing masing disiplin (keterkaitan, konsep konsep, dan prinsip prinsip) danmemahami bentuk bentuk disiplin melalui inkuiri. Joseph Schwab menyebutkan hal itustruktur sintaksis (aturan-¬aturan masing masing struktur).Kritik terhadap desainkurikulum ini adalah bahwa disiplin keilmuan itu tidak sama, atau tidak berhubungandengan kenyataan hidup peserta didik. Peserta didik cenderung didorong untukmenyesuaikan dengan kurikulum, bukan kurikulum yang menyesuaikan diri denganpeserta didik. Banyak hal hal yang terdapat di luar kurikulum seperti: estefika, humanisme,kehidupan pribadi/sosial, dan pendidikan kejuruan yang tidak dapat dimasukkan ke dalamsuatu disiplin.Kata Kunci: Faktor penting, Disain kurikulum, Satuan pendidikan
Copyrights © 2020