Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dampak kenaikan harga bahan bakar (BBM) terhadap kondisi sosial nelayan tangkap motor tempel. Metode penelitian yang digunakan ialah metode survei. Lokasi penelitian terdiri atas 5 desa yaitu, Desa Aeng Batu-Batu, Desa Bontolebang, Desa Tamalate, Desa Tamasaju, dan Desa Bontosunggu. Teknik sampling yang digunakan ialah Simple Random Sampling ialah teknik pengambilan sampel dari populasi dilakukan secara acak bebas karena populasi dianggap homogen. Sebanyak 50 responden yang menjadi subjek penelitian yang terdiri dari 8 orang nelayan alat tangkap Pancing Rinta’, 11 orang nelayan alat tangkap Rakkang-rakkang, 6 orang nelayan alat tangkap Pancing Rawai, 10 orang nelayan alat tangkap Pukat, 11 orang nelayan alat tangkap Jaring Hanyut dan 4 orang nelayan Pancing Cumi-cumi. Analisi data yang digunakan ialah analisis penerimaan, analisis pengeluaran, analisis pendapatan, analisis proporsi bahan bakar minyak terhadap total biaya, analisis pendapatan rumah tangga dan analisis pengeluaran rumah tangga. Kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) tidak berdampak terhadap aktivitas usaha trip penangkapan dan jumlah tangkapan, tetapi berdampak pada harga jual ikan rata-rata naik 13%, biaya operasional rata-rata naik 27.51% dan proporsi BBM terhadap total biaya rata-rata naik 4.99%. Kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) berdampak terhadap ekonomi rumah tangga yang mengalami peningkatan pengeluaran 12.37% sedangkan pendapatan rumah tangga juga mengalami penurunan 15.23%.
Copyrights © 2020