ABSTRAKWilayah Kecamatan Pontianak Tenggara kejadian Stunting pada Balita sebesar 302 Kasus (25,1 %). Faktor risiko Kejadian Stunting adalah Agent (Asupan Protein, ASI Eksklusif), Host (BBLR, Penyakit Infeksi, Usia Kehamilan), Enviroment (BAB sembarangan tempat, Cuci Tangan Dengan Sabun, Ketersedian Air Bersih, Pengolahan Sampah dan Pengamanan Limbah Cair Rumah Tangga). Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui Prevalensi Kejadian Stunting Pada Balita Dan Mengetahui Persebaran Kejadian Stunting Pada Balita di Pontianak Tenggara Kalimantan Barat Tahun 2019. Desain penelitian ini adalah pendekatan observasional dengan. Kajian kuantitatif dengan desain Cross Sectional. Pada penelitian ini juga menggunakan aplikasi GIS untuk mengetahui persebaran kasus Stunting. Hasil penelitian diketahui variable berhubungan dengan kejadian Stunting adalah asupan protein P-Value 0,002, Penyakit diare P-Value 0,000 dan Usia melahirkan P-Value 0,019. Sedangkan variabel tidak berhubungan Asi eksklusif, penyakit ISPA, penyakit Pnemonia, BBLR, dan Sanitasi Lingkungan Adapun sarannya adalah Mengkonsumsi makanan banyak mengandung protein yang beragam seperti telur ayam, ikan, daging ayam, daging sapi, tahu, dan tempe. Pemantauan terkait penyakit infeksi pada balita oleh posyandu setempat dan diadakan penyuluhan terkait dengan pola asuh pada anak, khususnya pola asuh yang baik dapat berdampak kepada status gizi yang lebih baik. Serta diharapkan usia melahirkan untuk perempuan berusia diatas 21 sampai 35 tahun. Kata kunci: Asupan Protein, Diare, Riwayat Usia Melahirkan, GIS, Stunting, Balita
Copyrights © 2021