Majalah Ilmiah Pengkajian Industri
Vol. 12 No. 3 (2018): Majalah Ilmiah Pengkajian Industri

METODE ARITMETIKA FORMULA BRAGG PADA PENGKAJIAN STRUKTUR KRISTAL BAJA SUPERALOI TIPE F1, A2 DAN A2-APS.

Iing Farihin (Parikin) Yunasz (PSTBM-BATAN Gedung 71 Lt 1 Kawasan Puspiptek Serpong Tangerang Selatan BANTEN 15314)
Mohammad Dani (PSTBM-BATAN Gedung 71 Lt 1 Kawasan Puspiptek Serpong Tangerang Selatan BANTEN 15314)
Bambang Sugeng (PSTBM-BATAN Gedung 71 Lt 1 Kawasan Puspiptek Serpong Tangerang Selatan BANTEN 15314)
Novita Dwi Permatasari (Departemen Fisika Fakultas Ilmu Alam Institut Teknologi Sepuluh Nopember)
Syahfandi Ahda (PSTBM-BATAN Gedung 71 Lt 1 Kawasan Puspiptek Serpong Tangerang Selatan BANTEN 15314)
Sulistioso Giat Sukaryo (PSTBM-BATAN Gedung 71 Lt 1 Kawasan Puspiptek Serpong Tangerang Selatan BANTEN 15314)



Article Info

Publish Date
19 Dec 2018

Abstract

Perekayasa material BATAN telah berhasil mensintesis serial baja superaloi tipe Austenitik (A2) dan tipe Feritik (F1). Beberapa bahan telah dilakukan treatments dengan memvariasi waktu penyinaran menggunakan arc plasma sintering (APS). Dalam studi ini dilakukan pengukuran difraksi sinar-X untuk menginvestigasi bentuk bangun struktur kristal dan parameter kisi dari baja feritik F1, baja austenitik A2 dan baja austenitik A2 yang disintering APS selama 2 detik penyinaran. Perhitungan dilakukan menggunakan formula Bragg dengan  membandingkan deret aritmetika (hitung) S2 dan jarak interplanar dhkl. Diketahui bahwa:  baja feritik F1 berstruktur body centered cubic (BCC) dengan parameter kisi a = 2,87 Å. Baja austenitik A2 berstruktur  face centered cubic (FCC) dengan parameter kisi a = 3,59 Å. Baja austenitik A2 yang disintering APS selama 2 detik berstruktur  face centered cubic (FCC) dengan parameter kisi a = 3,60 Å. Pengamatan struktur mikro permukaan bahan menggunakan Mikroskop Optik (OM) dan Mikroskop Elektron (SEM) memperlihatkan mikrografi yang menarik. Mengasumsikan kondisi proses peleburan (casting) sama, kedua tipe bahan uji memiliki struktur cor yang mirip. Baja feritik F1 menampakkan batas butir (grain boundary) yang lebih halus jika dibandingkan dengan batas butir dalam baja austenitik A2 yang cenderung terlihat lebar garis batasnya. Sedang baja austenitik A2 yang disintering APS selama 2 detik, menampakkan pola butiran yang semula memanjang berubah struktur butiran (grain)-nya menjadi agak bulat-bulat (globular). Uji SEM memetakan sebaran presipitat pada baja feritik F1 di batas butir dan di dalam butir, sedangkan pada baja autenitik A2 tersebar di batas butir saja. Spektrum EDX menunjukkan komposisi presipitat pada baja feritik F1 meliputi C, Cr, dan Fe. Sedangkan pada baja austenitik A2: C, Cr, Fe, dan Ni. Dimungkinkan, krom karbida (Cr23C6) terbentuk sebagai precipitat di batas butir, karena bahan didominanasi konten unsur Cr dan C.Kata Kunci : feritik F1, austenitik A2, XRD, aritmetika, formula Bragg, struktur mikro.

Copyrights © 2018






Journal Info

Abbrev

MIPI

Publisher

Subject

Aerospace Engineering Chemical Engineering, Chemistry & Bioengineering Engineering Industrial & Manufacturing Engineering Transportation

Description

MIPI, Majalah ilmiah Pengkajian Industri adalah wadah informasi bidang pengkajian Industri berupa hasil penelitian, studi kepustakaan maupun tulisan ilmiah terkait dalam bidang industri teknologi proses rekayasa manufaktur, industri teknologi transportasi dan kelautan, serta industri teknologi ...