Abstrak: Desa Trebungan berlokasi di Kecamatan Taman Krocok Kabupaten Bondowoso, Kondisi geografis berada di ketinggian 247 meter DPL. Mayoritas masyarakat di Desa Trebungan memiliki mata pencaharian sebagai petani dan peternak. Permasalahan yang dihadapi masyarakat Desa Trebungan adalah kurangnya pemanfaatan limbah pertanian seperti jerami padi dan jagung, serta limbah kotoran ternak yang dibuang dan dibakar pada ladang atau tegalan. Tujuan dari program Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan pada masyarakat tentang teknologi dan inovasi pengolahan limbah pertanian menjadi pakan ternak dan pengolahan limbah menjadi pupuk sehingga terbentuk sistem intergrasi tanaman pangan dan ternak. Kegiatan dilaksanakan di Desa Trebungan Kecamatan Tamankrocok Kabupaten Bondowoso pada bulan Agustus- Oktober 2021. Kegiatan ini di ikuti oleh mahasiswa anggota kelompok Tim PHP2D Himaproster, Fakultas Pertanian, Universitas Jember dan Mitra yaitu kelompok Tani-Ternak Subur Makmur, pengusaha peternakan lokal dan masyarakat. Metode Pelaksanaan meliputi sosialisasi pengenalan dan pemberian materi, demostrasi penyuluhan praktek pembuatan pakan fermentasi dan pupuk organik, evaluasi dan monitoring. Hasil kegiatan diketahui bahwa Potensi pakan ternak ruminansia di Desa Trebungan dari limbah pertanian adalah sekitar 1.991 UT dari komiditas padi dan jagung masing-masing seluas 229 Ha dan 204 Ha. Potensi Hasil kotoran ternak segar sebesar 19,14 – 25,520 ton KTS sapi/hari dan 0,850 ton KTS kambing dan domba/hari sehingga dalam satu bulan dapat memproduksi 765,60 ton kotoran sapi dan 25,50 ton kotoran kambing dan domba. Kegiatan program ini memiliki dampak postif bagi peningkatan pengetahuan peternak terkait teknologi pengolahan pakan dan pupuk organik melalui pemanfaatan limbah pertanian dan peternakan.Abstract: Trebungan Village is located in Taman Krocok District, Bondowoso Regency, Geographical conditions are at an altitude of 247 meters above sea level. The majority of people in Trebungan Village have a livelihood as farmers. The problem faced by the people of Trebungan Village is the lack of utilization of agricultural waste such as rice straw and corn, as well as livestock manure that is disposed of and burned in fields. The purpose of the program is to increase knowledge and skills in the community about technology and innovation in processing agricultural waste into animal feed and processing waste into fertilizer so that an integrated system of food crops and livestock is formed. The activity was carried out in Trebungan Village, Tamankrocok District, Bondowoso Regency in August-October 2021. This activity was attended by student members of the Himaproster PHP2D Team, faculty of Agriculture, University of Jember and Partners, namely the Subur Makmur Farmers-Livestock group, local livestock entrepreneurs and the community. Implementation methods include socialization of introduction and provision of material, demonstration of counseling on the practice of making fermented feed and organic fertilizer, evaluation and monitoring. The results of the activity show that the potential for ruminant feed in Trebungan Village from agricultural waste is around 1,991 UT from rice and corn commodities, each covering an area of 229 Ha and 204 Ha. The potential yield of fresh manure is 19.14 – 25.520 tons of KTS cattle/day and 0.850 tons of KTS goats and sheep/day. In one month it can produce 765.60 tons of cow dung and 25.50 tons of goat and sheep dung. This program activity has a positive impact on increasing knowledge of farmers regarding feed processing technology and organic fertilizers through the use of agricultural and livestock waste.
Copyrights © 2022