Buletin Palawija
No 29 (2015): Buletin Palawija No 29, 2015

KULTUR TEKNIS SEBAGAI DASAR PENGENDALIAN HAMA KUTU KEBUL Bemisia tabaci Genn. PADA TANAMAN KEDELAI

Alfi Inayati (Balai Penelitian Tanaman Aneka Kacang dan Umbi)
Marwoto Marwoto (Balai Penelitian Tanaman Aneka Kacang dan Umbi)



Article Info

Publish Date
16 Dec 2016

Abstract

Kultur Teknis Sebagai Dasar Pengendalian Hama Kutu Kebul Bemisia tabaci Genn. pada Tanaman Kedelai. Salah satu gangguan dalam meningkatkan produksi kedelai adalah serangan hama kutu kebul Bemisia tabaci Gennadius. Kehilangan hasil akibat serangan hama kutu kebul ini dapat mencapai 80%, bahkan pada serangan berat dapat menyebabkan puso (gagal panen). Sebagian besar pengendalian hama kutu kebul pada tanaman kedelai di tingkat petani sampai kini masih mengandalkaninsektisida, namun demikian masih sering gagal karena tidak atau kurang efektif. Pengendalian hama kutu kebul dapat dilakukan dengan penerapan Pengendalian Hama Terpadu (PHT). Prinsip operasional yang digunakan dalam pelaksanaan PHT salah satunya adalah: Budidaya tanaman sehat. Tanaman yang sehat mempunyai ketahanan ekologi yang tinggi terhadap gangguan hama. Pengendalian kultur teknis merupakan tindakan preventif, dilakukan sebelum serangan hama terjadi dengan sasaran agar populasi tidak meningkat sampai melebihi ambang kendalinya. Pengendalian hama kutu kebul secara kultur teknis dapat dilakukan dengan cara: (a) penanaman kedelai lebih awal, (b) penanaman varietas toleran, (c) penanaman tanaman penghalang, misalnya jagung di antara kedelai, (d) sistem pengairan yang teratur misalnya pengairan curah (springkler), (e) pergiliran tanaman bukan inang, dan (f) sanitasi. Untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi pengendalian secara bercocok tanam perlu dipadukan dengan teknik-teknik pengendalian hama lainnya sesuai dengan prinsipprinsip PHT.

Copyrights © 2015






Journal Info

Abbrev

bulpa

Publisher

Subject

Agriculture, Biological Sciences & Forestry

Description

Buletin Palawija merupakan wadah bagi para peneliti aneka kacang dan umbi untuk mendiseminasikan hasil penelitiannya dalam bentuk naskah review (tinjauan), primer dan komunikasi pendek. Naskah review dan primer mencakup berbagai disiplin ilmu, yaitu pemuliaan tanaman dan plasma nutfah, ...