Selama pembelajaran daring guru tetap dituntut untuk hadir ke sekolah agar kinerja belajar mengajar daring dapat terlaksana secara maksimal agar tercipta kompetensi guru tercapai di sekolah, salah satunya pada TK ABA 16 Malang. Berdasarkan hasil survey dan wawancara yang telah dilakukan tim pelaksana dengan pihak sekolah, terungkap persoalan-persoalan yang sedang dihadapi sehubungan dengan pelaksanaan pembelajaran secara daring (online). Selama daring, para guru diwajibkan hadir ke sekolah selama proses belajar mengajar untuk menjaga kinerja agar lebih maksimal. Maka dari itu pihak sekolah memberikan presensi kehadiran kepada guru TK yang dimaksudkan agar lebih disiplin dan dapat tercatat aktivitasnya. Selama ini, presensi kehadiran masih menggunakan kertas dengan menandatangani satu persatu setiap harinya selama satu bulan kemudian direkap dan dilaporkan kepada pengawas sekolah. Maka dari itu, dalam kegiatan pengabdian ini diterapakan sistem kehadiran berbasis komputer dengan bantuan fingerprint time attendance. Beberapa metode untuk menyelesaikan masalah pada pencatatan data kehadiran konvensional, diantaranya dengan menggunakan alat bantu perangkat elektronik berupa: time recording machine, ID card dengan sistem barcode, magnetic card dan RFID card. Walaupun sudah menggunakan alat bantu elektronik, tetapi masih terdapat kurangan, karena kartu identitas dapat dititipkan kepada orang lain. Dalam kegiatan pengabdian ini diusulkan untuk menerapkan sistem pencatatan kehadiran menggunakan alat bantu pencatat kehadiran berbasis sidik jari (finger print time attendance). Hasil dari kegiatan PPM ini, telah diterapkannya sistem pencatatan data kehadiran berbasis sidik jari di lokasi mitra pengabdian. Pola sidik jari menjadi alat untuk validasi kehadiran setiap guru. Laporan data kehadiran secara otomatis diproses oleh sistem, dan dapat ditampilkan atau dicetak ketika dibutuhkan.
Copyrights © 2022