Upacara yang berkualitas adalah upacara yang memenuhi tujuh syarat, yaitu: Sradha, Lascarya, Sastra, Daksina, Mantara dan Gita, Anasewa dan Naasmita. Dari ketujuh syarat tersebut salah satunya adalah Mantra dan Gita. Mantra adalah doa-doa yang dilafalkan oleh pemimpin (Manggala) upacara, sedangkan Gita (kidung) dilantunkan oleh seorang atau sekelompok orang yang terhimpun dalam organisasi (sekaa) Pesantian. Kidung (gita) yang dinyanyikan disesuaikan dengan jenis upacara, serta rangkaian (alur) upacara. Kidung Panca Yajnya (Gita) tersebut menguraiakan tentang berbagai manifestasi Tuhan (Hyang Widhi) yang diharapkan berkenan hadir dalam upacara yang diselenggarakan, serta berkenan menerima persembahan umatnya, serta berkenan pula menurunkan berkahnya. Sesuai dengan kitab suci Weda manifestasi Tuhan (Para Dewa) banyak jumlahnya sesuai dengan kemahakuasaan Tuhan. Secara vertikal para Dewa yang menguasai dan menjiwai alam semesta beserta isinya ini disebut Sang Hyang Tiga Sakti, dan secara horizontal yang menguasai Sembilan penjuru mata angin disebut Dewata Nawa Sanga yaitu penguasa sembilan penjuru mata angin yang diumpamakan sebagai ’Bunga Teraratai’ dengan sembilan kelopaknya dan menjadi areal stana Dewa masing masing sesuai dengan sembilan arah penjuru mata angin. Disamping itu juga secara khusus Dewa Siwa dinyatakan sebagai penguasa Tri Bhuwana.
Copyrights © 2020