Pendahuluan: Konsumsi minuman manis berisiko yaitu lebih dari 1 kali per hari pada penduduk usia diatas 10 tahun di Sumatra barat mencapai 48,1% .Remaja yang gemar mengkonsumsi minuman manis berdampak terhadap terjadinya kelebihan berat badan (overweight), obesitas dan meningkatnya risiko penyakit Diabetes mellitus. Terdapat hubungan positif antara total asupan gula tambahan yang sebagian besar berasal dari minuman manis dengan peningkatan level LDL (low Density Lipoprotein) dan trigliserida yang merupakan faktor risiko terjadinya penyakit kardiovaskuler (cardiovascular disease). Metode: Metode yang digunakan adalah edukasi daring melalui zoom meeting agar dapat menjangkau sasaran di wilayah yang luas dan menghindari terbentuknya kerumunan di masa pandemi. Hasil: Setelah pengabdian masyarakat ini dilakukan maka terjadi peningkatan pengetahuan gizi anak dan remaja. Pengetahuan gizi yang baik dapat dapat menjadi dasar untuk mengkonsumsi makanan dengan gizi seimbang dan mengindari kunsumsi minuman manis Kesimpulan: Kegiatan edukasi gizi berhasil meningkatkan pengetahuan masyarakat sasaran mengenai gizi seimbang dan dampak negatif konsumsi makanan minuman manis.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2021