Realitanya di lapangan, tuak atau ballo yang diproduksi oleh petani adalah jenis tuak atau ballo yang menghasilkan rasa kecut dan pahit kemudian dikomsumsi oleh masyarakat sekitar yang kadang kala menimbulkan seseorang tersebut menjadi berkurang kesadaran (mabuk) sehingga kadang kala menyebabkan perkelahian. Melalui penelitian ini, peneliti ingin menganalisis strategi pemberdayaan Petani Lontar yang dilakukan Pemerintah Desa Mallsoro. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan bahwa strategi pemberdayaan petani lontar di Desa Mallasoro Kecamatan Bangkala Kabupaten Jeneponto berdasarkan aspek pemungkinan belum berjalan efektif. Pada aspek penguatan belum berjalan efektif. Pada aspek perlindungan belum berjalan efektif. Pada aspek penyokongan atau pemberian bimbingan dan dukungan belum berjalan efektif. Pada aspek pemeliharaan juga belum efektif. Berdasarkan kesimpulan di atas, maka dapat disarankan agar pemerintah Desa Mallasoro lebih meningkatkan peranannya dalam meningkatkan taraf kesejahteraan masyarakatmya. Salah satu caranya dengan membukakan akses yang lebih luas terhadap peningkatan keterampilannya terutama memberikan pelatihan bagi para pengrajin. Selanjutnya memberikan bantuan modal bagi petani dan pengrajin sekaligus membukakan akses pasar yang lebih luas agar semaakin mudah memasarkan hasil produksinya. Selain tu, juga perlunya dibuatkan kebijakan khusus yang dapat melindungi keberlangsungan usaha dari para petani lontar tersebut.
Copyrights © 2021