Abstrak: Artikel ini merupakan hasil penelitian etnografis-kualitatif dengan menggunakan framework of thinking dalam bidang Sosiologi Agama/Peradaban [Islam] untuk mengkaji tipologi pengetahuan agama pada dimensi pemaknaan keberislaman masyarakat Madura. Secara kultural, warga etnik Madura par excellence dipandang lekat dengan âpola perilakuâ keberislaman namun secara sosiologis fenomena-kultural demikian tidak selalu menunjukkan garis-linieritas maupun integralitas dalam praksisnya. Karenanya, riset empirik ini relevan dilakukan untuk mengungkap dan mendeskripsikan akar-persoalan keberagamaan mereka pada dimensi pemaknaan ajaran Islam, simbol-simbol keagamaan Islam, dan perilaku keberislaman mereka. Melalui operasionalisasi desain riset etnografis dalam perspektif etnometodologis, penelitian ini menghasilkan temuan bahwa pemaknaan keberislaman masyarakat Madura tergambar dalam 3 tipologi pemahaman kultural atas ajaran Islam maupun praksisnya, yaitu (a) keberagamaan formalistik (pemaknaan skriptual-legalistik), (b) keberagamaan substansial (pemaknaan esensial-hakiki), dan (3) keberagamaan sekularistik (pemaknaan segregatif-individual). Temuan tipologis tersebut melahirkan rumusan teori substantif bahwa pengetahuan agama Islam dalam konteks pemaknaan keberislaman masyarakat Madura didasarkan pada orientasi hidup yang dianut. Temuan penelitian ini berimplikasi pada keniscayaan upaya rekonstruksi berupa pembacaan-ulang atas âklaim keberhasilanâ penetrasi ajaran Islam ke dalam komunitas etnik Madura karena hingga sekarang warga Madura senantiasa dipersepsi dan bahkan digeneralisasi sebagai potret representasi dari entitas penganut ajaran Islam taat. Kata kunci: madura, pengetahuan agama, keberislaman, pemaknaan ajaran.
Copyrights © 2012