Penelitian ini bertujuan untuk menjawab pertanyaan tentang konsep dasar sistem pendukung keputusan oleh kepala Madrasah Aliyah Wali Songo Putra dan Madrasah Aliyah Wali Songo PutriĀ  Ngabar Ponorogo dalam merancang kurikulum integratif, model Sistem Pendukung Keputusan yang digunakan, dan implikasi penggunaan Sistem Pendukung Keputusan pada perancangan kurikulum integratif. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan fenomenologis, data diperoleh dengan wawancara mendalam, studi dokumentasi dan pengamatan langsung pada lokus penelitian. Hasil penelitian menunjukkan 1). Konsep Sistem Pendukung Keputusan menurut Kepala Madrasah Aliyah Wali Songo Putra dan Kepala Madrasah Aliyah Wali Songo Putri adalah seperangkat instrumen yang diciptakan oleh manusia berbantuan system kompleks (boleh jadi berbantuan komputer) yang bekerja sebagai pendulang, pengolah, pemberi respon, dan rekomendasi keputusan berdasar pada kebutuhan dan tujuan. 2). Pengambilan Keputusan harus dilakukan dengan model dinamik dan statis sekaligus, karena persoalan yang muncul tidak akan tertangani dengan baik jika mengandalkan model statis. Pengambilan keputusan harus mengedepankan musyawarah mufakat untuk menghindari conflict of interest yang tidak perlu. Integrasi model yang ditawarkan oleh Robert D. Spech. Model komprehensif diambil untuk menyelesaikan persoalan kompleks yang terjadi dan diakhiri dengan formalisasi keputusan untuk menjamin validitas konstruk kurikulum dan legitimasi keputusan. 3). Kurikulum integratif madrasah yang dirumuskan oleh Madrasah Aliyah Wali Songo Putra dan Madrasah Aliyah Wali Songo Putri adalah kurikulum Transdisipliner Integratif Independen Curriculum (TIIC).
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2022