Remaja yaitu penduduk yang masih tergolong dalam rentan usia 10-19 tahun. Anemia adalah suatu keadaan dimana kadar hemoglobin (Hb) dalam darah kurang dari normal. Keadaan social ekonomi rendah seperti Pendidikan orang tua dan penghasilan yang rendahserta Kesehatan lingkungan yang buruk merupakan factor yang mempengaruhi tingginya prevalensi anemia gizi besi di Inodesia. Pemberian edukasi pendidikan gizi ini dilakukan secara online pada bulan Desember 2020. Sasaran kegiatan edukasi pendidikan gizi ini adalah Remaja Putri dengan membagikan media berupa video edukasi yang berisi beberapa cuplikan dengan instrumen powtoon. Metode yang digunakan dalam penyuluhan ini yaitu menggunakan metode video terkait anemia dengan instrumen powtoon dan kuesioner. Kegiatan pemberian edukasi gizi ini diawali dengan penyebaran flyer yang mencantumkan link kuesioner pre-test (Sebelum menonton video) dan link kuesioner post-test (Setelah menonton video). Pendidikan edukasi gizi ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan remaja putri terkait Anemia dan pentingnya mencegah Anemia. Hasil data umur responden paling banyak pada kelompok Remaja Akhir (Usia 18 - 21 tahun) yaitu 47 orang (61%). Sedangkan data asal provinsi lebih banyak pada Jawa barat yaitu 48 orang (62%). Hasil dari perhitungan statistika, data pengetahuan Anemia terhadap remaja putri menunjukan peningkatan yang signifikan dengan nilai p-value <0,05. Kesimpulan kegiatan ini adalah terdapat pengaruh peningkatan antara sebelum dan setelah diberikan pendidikan gizi melalui video pengetahuan anemia pada remaja putri.
Copyrights © 2021