Cerita tentang bendahara dalam Luk 16:1b-8a cukup familier di telinga pembaca. Selama ini, bendahara tersebut dipahami sebagai bendahara yang tidak jujur karena tindakannya memotong utang. Pemahaman ini seolah mendapatkan legitimasi dengan judul yang disematkan dalam Kitab Suci bahasa Indonesia versi terjemahan baru (ITB), yaitu bendahara yang tidak jujur. Sayangnya, pemahaman ini sering menyisakan pertanyaan. Jika Yesus ingin mengajarkan kepada para murid-Nya tentang kecerdikan supaya diterima di kemah abadi, mengapa judulnya bukan bendahara yang cerdik? Benarkah tindakan memotong utang merupakan tindakan yang tidak jujur? Dengan metode analisis komparatif yang membandingkan alur cerita dalam Luk 16:1b-8a dengan alur penyelesaian masalah dalam Teori Penyelesaian Masalah, artikel ini bertujuan untuk menunjukkan bahwa tindakan bendahara tersebut memotong utang merupakan tindakan solutif yang cerdik. Inilah kebaruan artikel ini.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2022