Kondisi pembelajaran yang dimaksud dalam tulisan ini meliputikondisi guru, siswa, metode pembelajaran dan bahan ajar. Kondisi guru yang dimaksud dalam tulisan ini adalah kondisi berkenaan dengan pengalaman pengembangan bahan ajar. Berdasarkan data diperoleh informasi bahwa terdapat guru yang sudah mendapatkan pelatihan pengembangan bahan ajar dan juga ada yang belum pernah mendapatkan pelatihan. Namun, semua guru cerdas istimewa di Provinsi Jambi ternyata belum pernah melakukan pengembangan bahan ajar. Dengan demikian diperoleh kesimpulan kondisi guru berkenaan dengan pengembangan bahan ajar untuk siswa cerdas istimewa belum pernah melakukan pengembangan dikarenakan adanya kesulitan waktu, skil, dan dana. Berdasarkan pengamatan dan angket yang peneliti sebarkan diperoleh informasi kondisi pembelajaran siswa cerdas istimewa. Angket disebarkan kepada guru dan siswa cerdas istimewa. Sedangkan pengamatan dilakukan oleh peneliti selama proses pembelajaran berlangsung. Setelah data kondisi pembelajaran terkumpul penulis mengelompokkan menjadi dua kelompok kondisi: kondisi positif dan kondisi negative dari pembelajaran yang dilangsungkan. Penulis menemukan bahan ajar yang digunakan oleh guru fisika di sekolah penyelenggara layanan pendidikan siswa cerdas istimewa tingkat SMA di Provinsi Jambi adalah buku teks yang diterbitkan oleh berbagai penerbit. Selain buku teks juga terdapat Lembar Kerja Siswa (LKS) untukkegiatan praktikum di labor. Penulis juga mendapatkan modul belajar yang disusun oleh guru bidang studi. Modul tersebut berisi ringkasan materi dan soal-soal permasalahan fisika. Berdasarkan temuan ini dapat disimpulkan bahwa bahan ajar yang digunakan untuk melayani siswa gifted tersebut belum berbeda atau belum terdifferensiasi dari bahan ajar untuk siswa reguler.
Copyrights © 2011