Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui (1) Perbedaan tingkat kemampuan siswa dalam memahami materi persamaan linier dengan menggunakan pembelajaran kooperatif tipe STAD dan Problem Possing, (2) Hasil belajar kooperatif tipe STAD dan Problem Possing. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas X SMA Negeri 1 Rantau Utara yang berjumlah 418 siswa dengan sampel 2 kelas dengan masing-masing berjumlah 35 orang. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen semu dengan pendekatan penelitian kuantitatif. Hasil analisis data dari penelitian diperoleh nilai rata-rata hasil belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD adalah 13,97 dan simpangan baku Sˡ = 1,98. Nilai rata-rata hasil belajar, siswa dengan pembelajaran menggunakan tipe problem possing adalah 11,80 dan simpangan baku Sˡ = 1,53. Oleh karena itu terdapat perbedaan antara hasil belajar siswa yang menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD pada kompetensi dasar mendeskripsikan sistem persamaan linier di kelas X SMA Negeri 1 Rantau Utara dengan ɑ = 0,05 diperoleh thitung = 5,13 dan ttabel = 1,660, dengan demikian dapat disimpulkan terdapat perbedaan yang signifikan yang menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dengan menggunakan tipe problem possing. Kesimpulannya bahwa model pembelajaran kooperatif tipe STAD lebih baik dari pada tipe problem possing.
Copyrights © 2020