Jurnal Agribisnis
Vol. 10 No. 2 (2021): JURNAL AGRIBISNIS

Kelayakan Usahatani Jagung (Zae Mays L.) di Lahan Tadah Hujan Desa Genengsari Kecamatan Polokarto

Umi Nur Solikah (universitas islam batik surakarta)
Tria Rosana Dewi (Program Studi Agribisnis, Fakultas Pertanian UNIBA)
Abdul Bashir (BPP Kecamatan Polokarto, Kabupaten Sukoharjo)



Article Info

Publish Date
22 Nov 2021

Abstract

Indonesia adalah negara agraris yang mayoritas penduduknya hidup dibidang pertanian. Pertanian merupakan sektor yang mampu menopang sektor pembangunan dan meyumpang pendapatan nasional yang cukup besar. Salah satu komoditas pengan yang mempunyai peran stategis adalah jagung, permintaan terhadap jagung dari tahun ke tahun juga mengalami peningkatan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui biaya, pendapatan dan kelayakan usahatani usahatani jagung (Zae Mays L.) di lahan tadah hujan. Metode analisis yang digunakan sebagai berikut, total biaya dihitung dengan menjumlahkan biaya tetap dengan biaya variabel, penerimaan dihitung dengan mengalikan harga produk dengan jumlah produk, pendapatan dapat dihitung dengan mengurangi total penerimaan dengan biaya total, R/C rasio dapat dihitung dengan membandingkan antara total penerimaan dengan total biaya. Biaya total usahatani jagung di lahan tadah hujan dengan luas 0,4 Ha per garapan besar Rp. 4.257.071,-. Penerimaan usahatani jagung Rp. 6.240.000,-. Tingkat pendapatan usahatani jagung sebesar Rp.1.982.929,-. Kelayakan usahatani jagung sebesar 1,46 artinya hal ini berarti perbandingan menghasilkan nilai di atas nilai 1 (R/C rasio > 1), artinya kegiatan usahatani jagung layak diusahakan karena usahatani jagung memperoleh keuntungan yang ekonomis bagi petani. Indonesia is an agricultural country where the majority of the population lives in agriculture. Agriculture is a sektor that is able to support the development sektor and support a fairly large national income. One of the confectionery commodities that has a strategic role is corn, the demand for corn from year to year also increases. The purpose of this study was to determine the cost, income and feasibility of farming corn (Zae Mays L.) in rainfed land. The analytical method used is as follows, total costs are calculated by adding up fixed costs with variable costs, revenue is calculated by multiplying product prices by the number of products, revenue can be calculated by subtracting total revenues from total costs, R/C ratio can be calculated by comparing the total revenues with the total cost. The total cost of farming corn in rainfed land with an area of ​​0.4 ha per arable is Rp. 4.257.071,-. Revenue from corn farming Rp. 6.240.000,-. The income level of corn farming is Rp. 1,982,929,-. The feasibility of farming corn is 1.46, meaning that this means that the comparison produces a value above the value of 1 (R/C ratio > 1), meaning that maize farming activities are feasible because maize farming obtains economic benefits for farmers.

Copyrights © 2021






Journal Info

Abbrev

agribisnis

Publisher

Subject

Agriculture, Biological Sciences & Forestry Decision Sciences, Operations Research & Management Economics, Econometrics & Finance

Description

Jurnal Agribisnis fokus mempublikasikan artikel artikel dalam bidang ilmu sosial ekonomi pertanian yang meliputi agribisnis mulai dari pengadaan sarana produksi, usahatani, agroindustri, pemasaran dan sarana penunjang termasuk sektor kelembagaan Agribisnis, serta penyuluhan pertanian, perencanaan ...