Rumah adat Uma Tutus adalah salah satu rumah tradisional yang masih ada di Desa Suelain, Kabupaten Rote Ndao, Provinsi Nusa Tenggara Timur. Rumah adat ini merupakan peninggalan dari salah satu suku di Rote Ndao yaitu suku Lole. Kondisi bangunan Uma Tutus saat ini menunjukkan ada perubahan pada material bangunan, kurangnya sistem pencahayaan alami pada bangunan, kurangnya sistem sirkulasi udarayang mempengaruhi kenyamanan termal pada saat menempati bangunan tersebut. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui sejauhmana perubahan material bangunan, serta penyebab terjadinya perubahan pada material tersebut. Selanjutnya penelitian ini dilakukan untuk mengetahui kenyamanan termal pada bangunan ditinjau dari sistem bukaan dinding yang berperan dalam sistem pencahayaan alami dan sistem sirkulasi udara. Teknik pengumpulan data yang dilakukan adalah dokumentasi, observasi, dan wawancara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kondisi fisik bangunan, serta perubahan material bangunan yang terjadi masih tergolong baik, karena perubahan yang terjadi tidak secara menyeluruh. Hasil penelitian mengenai bukaan pada dinding bangunan dan pengkondisian udara pada bangunan, menunjukkan capaian sebesar 58% dan dikategorikan “Tidak Baik”. Sistem pencahayaan alami pada bangunan rumah adat Uma Tutus dikategorikan “Tidak Baik” dengan pencapaian 41%, dan kenyamana termal dikategorikan 'hangat nyaman' dengan rata-rata suhu 28.4°C dan kelembapan 62%.
Copyrights © 2021