On October 2, 2009, UNESCO established a human heritage for oral and non-material culture, namely Batik, this is genuinely proud for the Indonesian people, and we are obliged to preserve it. Kenongo is a village in Sidoarjo Regency formerly; in the 1970s, it was a center for Batik craftsmen with several patented batik motifs typical of Kenongo village. Currently, there is only one batik shop still operational, namely Batik Sari Kenongo. The store is currently experiencing an extraordinary decline in turnover due to the Covid-19 pandemic so that it has laid off its employees. The results of our team's observations of their partners have not implemented online marketing so that the community service program for excellence in Islamic Banking Study Program Universitas Muhammadiyah Sidoarjo raised the title "Business Sustainability of Typical Batik Kenongo Village Through Less Contact Transactions (fewer contact transactions). The method of this activity is that we provide training and assistance to UMKM Batik Sari Kenongo, which consists of owners and employees to do product marketing through online media. Digital technology in marketing is essential, especially during this pandemic, to minimize physical contact when transacting. As a result of this activity, the UMKM Batik Sari Kenongo has been able to take advantage of online marketing media, both on social media and in e-commerce; they can upload and make transactions through these media. We hope that with the existence of online marketing media, the sustainability of Batik Sari Kenongo's business will be more developed in the future. --- Pada tanggal 2 Oktober 2009 UNESCO menetapkan sebuah warisan kemanusiaan untuk budaya lisan dan non bendawi yaitu Batik, hal ini sungguh membanggakan bagi masyarakat Indonesia dan kita wajib untuk melestarikannya. Desa Kenongo adalah sebuah desa di Kabupaten Sidoarjo dahulunya pada dekade 1970-an merupakan sentra pengrajin batik dengan beberapa motif batik khas desa Kenongo yang sudah dipatenkan. Saat ini hanya tinggal satu toko batik yang masih operasional  yakni Batik Sari Kenongo. Toko tersebut kondisinya sekarang mengalami penurunan omzet yang luar biasa dikarenakan adanya pandemi Covid-19 sehingga sampai merumahkan karyawannya. Hasil observasi tim kami kepada mitra mereka belum menerapkan pemasaran secara online sehingga program pengabdian kepada masyarakat keunggulan prodi Perbankan syariah Universitas Muhammadiyah Sidoarjo mengangkat judul “ Keberlanjutan Usaha Batik Khas Desa Kenongo Melalui Less Contact Transaction (traksaksi minim kontak). Metode dari kegiatan ini adalah kami memberikan pelatihan dan pendampingan kepada UMKM Batik Sari Kenongo yang terdiri dari pemilik dan karyawan untuk bisa melakukan pemasaran produk melalui media online. Teknologi digital dalam pemasaran sangat diperlukan terutama dimasa pandemi ini untuk meminimalkan kontak fisik saat bertransaksi. Hasil dari kegiatan ini pihak UMKM Batik Sari Kenongo sudah bisa memanfaatkan media pemasaran online baik itu di media sosial maupun di ecommerce, pihak mitra sudah bisa upload dan melakukan transkasi melalui media tersebut. Kami berharap agar dengan adanya media pemasaran online keberlanjutan usaha Batik Sari Kenongo akan lebih berkembang dimasa mendatang.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2022