Perada: Jurnal Studi Islam Kawasan Melayu
Vol 4 No 2 (2021)

ANALISIS MASHLAHAH DALAM PRAKTIK PERNIKAHAN USIA MUDA DI RUBARU SUMENEP

Ummi Kulsum (Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Aqidah Usymuni Sumenep)



Article Info

Publish Date
30 Dec 2021

Abstract

Penelitian ini menjelaskan tentang fenomena perkawinan di usia muda yang masih berulang dan terjadi di tengah-tengah masyarakat. Fenomena tersebut masih terjadi hingga saat ini, baik di pedesaan maupun perkotaan di berbagai daerah di Indonesia. Seperti yang terjadi di Desa Pakondang Kecamatan Rubaru Kabupaten Sumenep. Pernikahan di usia muda seringkali menunjukkan sesuatu yang jauh dari harapan masyarakat. Berdasarkan hasil observasi peneliti bahwa banyak anak muda yang menikah di usia muda di Desa Pakondang berdasarkan beberapa faktor. Ada yang hanya dengan momen cinta. Ada juga pernikahan yang diatur oleh kedua belah pihak keluarga. Ada pula karena keadaan ekonomi. Penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif, yaitu penelitian yang bertujuan untuk menjelaskan fenomena sosial sedalam mungkin melalui pengumpulan data. Oleh karena itu, yang akan dikaji dalam penelitian ini adalah fenomena dan aktivitas sosial suatu kelompok yaitu kelompok masyarakat di Kecamatan Rubaru Kabupaten Sumenep dengan judul Analisis Mashlahah Pada Praktik Pernikahan Dini. Adapun hasil penelitian ini adalah pertama, faktor-faktor yang melatarbelakangi pelaksanaan perkawinan usia muda, antara lain: 1) perjodohan, 2) tradisi, 3) rendahnya tingkat pendidikan dan pengetahuan orang tua. Kedua, analisis mashlahah; Perkawinan di usia muda dapat menghambat pola pikir manusia (hifz al-'aql). Sedangkan secara psikologis, perkawinan pada usia muda berdampak pada ketidaksiapan mental untuk menata, membangun, dan memelihara keharmonisan rumah tangga, serta tidak mencapai tujuan kemaslahatan yaitu melindungi jiwa (hifz al-nafs). This reseach describes the phenomenon of marriage at a young age which is still repeated and occurs in the midst of society. This phenomenon still occurs today, both in rural and urban areas in various regions in Indonesia. As happened in Pakondang Village, Rubaru District, Sumenep Regency. Marriage at a young age often shows something that is far from society's expectations. Based on the results of researchers' observations that many young people marry at a young age in Pakondang Village based on several factors. Some are only with moments of love. There are also marriages arranged by both sides of the family. There is also the economic situation. This study uses qualitative research, namely research that aims to explain social phenomena as deeply as possible through data collection. Therefore, what will be studied in this study is the phenomenon and social activity of a group, namely community groups in Rubaru District, Sumenep Regency with the title Mashlahah Analysis in Early Marriage Practices. The results of this study are first, the factors behind the implementation of young marriage, among others: 1) matchmaking, 2) tradition, 3) low level of education and knowledge of parents. Second, mashlahah analysis; Marriage at a young age can inhibit the human mindset (hifz al-'aql). While psychologically, marriage at a young age has an impact on mental unpreparedness to organize, build, and maintain household harmony, and does not achieve the benefit goal of protecting the soul (hifz al-nafs). Kata Kunci : mashlahah, pernikahan usia muda

Copyrights © 2021






Journal Info

Abbrev

perada

Publisher

Subject

Religion Health Professions Social Sciences

Description

Jurnal Perada fokus pada kajian keislaman di kawasan Melayu. Kajian utama jurnal Perada meliputi: Studi Islam di Melayu: meliputi kajian Alquran dan tafsir, hadis, syariah, tarbiyah, dakwah, sosiologi agama, sejarah serta disiplin ilmu lain yang terkait kajian kawasan Melayu. Pemikiran Islam: ...