Kasus Galileo sering secara populer digunakan untuk menunjukkan ketegangan atau bahkan kontradiksi antara sains dan iman. Saya akan menunjukkan di sini bahwa yang tampak seperti kontradiksi itu sebenarnya muncul dari berbagai ketidakpastian dalam sains, dalam interpretasi Alkitab, ketidakpastian sejarah/politik, dan ketidakpastian sastra. Akibatnya, kasus Galileo bukanlah menunjukkan kontradiksi inheren dalam sains vs. iman, melainkan perkembangan pengertian dalam sains dan interpretasi Alkitab, yang diselingi oleh konteks sejarah dan sastra yang rumit. Pelajaran dari kasus Galileo mendorong kita untuk mengembangkan keterbukaan dan kerendahan hati yang sangat dibutuhkan untuk hidup secara integratif sebagai ilmuwan atau akademisi Kristen. The Galileo Affair has been popularly used to show the tension or even contradictions between science and faith. I will argue here that the seemingly contradictions stem from uncertainties in science, in the interpretation of Scripture, historical/political, and literary uncertainties. Thus the Galileo affair demonstrates not the inherent contradictions in science vs. faith, but the ever evolving understanding in science and biblical interpretation, interspersed by complex historical and literary context. The lesson from the Galileo affair prompts us to cultivate the openness and humility critically needed to live an integrated life as Christian scientists or academicians.
Copyrights © 2020