Berdasarkan Surat Kesepakatan Rapat Koordinasi Pengaturan Air dan Evaluasi Masa Tanam D.I. Boro Kabupaten Purworejo, D.I. Boro mengalami gagal panen pada MK2 di tahun 2016 dan tahun 2017. Gagal panen ini terjadi dikarenakan terjadi kekeringan diperkuat dengan beberapa indikator salah satunya adalah dengn dibangunnya Bendungan Bener. Bendungan ini nantinya akan dimanfaatkan untuk keperluan irigasi seluas 15519 ha, yang salah satunya adalah DI Boro yang memiliki luas 5126 ha. Suplay air yang diberikan oleh bendungan bener sebesar 456,08 liter/dt. Oleh karena itu, perlu dilakukan penelitian tentang pengaruh suplay air Bendungan Bener terhadap Daerah Irigasi Boro. Untuk mencapai tujuan penelitian, diperlukan metode yang tepat dan akurat, yakni menggunakan program dinamik dengan membuat 15 skenario dari 1,A hingga 3,C berdasarkan perubahan parameter seperti genotipe padi, awal musim tanam, pola tanam, dan prosentase pembagian debit tersedia. Dari data tersebut dicari nilai paling optimal berdasarkan keuntungan tertinggi dari hasil panen. Dari hasil optimasi yang dilakukan didapatkan kesimpulan bahwa jatah air yang diberikan tidak mencukupi untuk memenuhi kebutuhan air irigasi pada keadaan eksisiting. Keuntungan paling optimum didapatkan pada skenario 2,A dengan dengan awal masa tanam Desember II, pola tanam padi-padi-padi, genotipe padi yang digunakan adalah padi Ciherang. Keuntungan yang didapatkan sebelum dilakukannya optimasi sebesar Rp. 84.689.993.353,12 sedangkan keuntungan setelah dilakukannya optimasi sebesar Rp.161.050.654.000,00 dengan prosentase kenaikan keuntungan sebesar 52,59%.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2022