Dalam proses pengolahan minyak bumi, kilang PPSDM Migas Cepu dilengkapi dengan heat exchanger sebagai utilitas pendukung. Heat exchanger berfungsi untuk menkonversi panas yang dihasilkan selama proses produksi. Dengan prinsip kerja dapat menukar panas tanpa terjadinya perpindahna massa maka heat exchanger ini dapat digunakan sebagai pemanas maupun pendingin sekaligus. Dalam penggunaanya, karena berada di lingkungan kerja extream dan dilalui oleh fluida cair serta gas, maka besar kemungkinan akan terbentuknya deposit atau endapan di permukaan dalam atau luar media, dalam hal ini pipa. Adanya deposit atau pengotor ini dapat mempengaruhi kinerja dari heat exchanger. Perencanaan untuk pembersihan heat exchanger wajib dilakukan untuk menjaga performa dan efisiensi heat exchanger berada pada kondisi optimal. Perencanaan tersebut dapat dilakukan dengan melakukan perhitungan sesuai kondisi aktual menggunakan metode perhitungan fouling factor (Rd) dan pressure drop (∆P). Heat exchanger yang akan dievaluasi dalam penelitian ini adalah HE – 3 di kilang PPSDM Migas Cepu. Langkah penelitiannya yang dilakukan yaitu menghitung fouling factor serta pressure drop pada HE – 3 secara aktual dan membandingkan hasil perhitungan tersebut dengan data design. Diperoleh data hasil perhitungan kondisi aktual HE – 3 yaitu Rd sebesar 0,06352 Jam.ft².°F/BTU;∆P shell sebesar 0,00013 psi; ∆P tube sebesar 0,00522 psi. sedangkan perhitungan design He -3 diperoleh hasil Rd 0,0081 Jam.ft².°F/BTU; ∆P shell sebesar 0,00768psi; ∆P tube sebesar 0,0653 psi. Dari perbandingan hasil perhitungan tersebut dapat disimpulkan bahwa He – 3 masih dapat beroperasi dengan layak hanya saja mulai terdapat deposit. Hal ini didukung juga dengan nilai efisiesi hasil perhitungan kondisi aktual HE - 3 sebesar 81,9%.
Copyrights © 2022