Dalam aspek tanggap bencana, TNI AL memiliki KRI dr. Soeharso-990 dalam melaksanakan tugas operasi Tanggap bencana di kawasan Regional yang telah dilengkapi dengan perbekalan medis. Namun demikian, sebagai KRI berjenis bantu rumah sakit (BRS), KRI dr. Soeharso-990 masih memiliki beberapa kendala dalam pelaksanaan operasi tanggap darurat. Berdasarkan kondisi yang ada saat ini, maka diperlukan sebuah strategi pembinaan dalam rangka pengembangan kemampuan KRI dr. Soeharso-990 pada operasi bersama tanggap darurat bencana. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan alternatif perumusan strategi pembinaan pengembangan kemampuan dengan pendekatan metode SWOT (Strength, Weakness, Opportunity, Threat), Interpretative Structural Modeling (ISM) serta aspek Balanced Scorecard (BSC). Berdasarkan hasil analisis matriks SWOT, Strategi SO terdiri dari 3 (tiga) langkah strategi; Strategi ST terdiri dari 3 (tiga) langkah strategi; Strategi WO terdiri dari sebuah langkah strategi dan strategi WT terdiri dari sebuah langkah strategi sehingga jumlah keseluruhan terdiri dari 8 sub strategi. Berdasarkan hasil klasifikasi elemen-elemen pada strategi didapatkan 5 (lima) level struktur hirarki. Pada struktur hirarki tersebut dapat diketahui bahwa Sub strategi (ST-3) dan sub strategi (WO-1) berada pada level V. Sub strategi (ST-1) dan (ST-2) berada pada level IV. Pada level III, II dan I yaitu sub strategi (SO-2), (WT-2), (SO-1).
Copyrights © 2022