Kenyataan yang sangat memprihatinkan ini disaksikan sendiri oleh peneliti ketika mengadakan prapenelitian di SD Negeri 3 Macorawalie Kabupaten Sidrap. Peneliti melakukan observasi pada guru kelas V. Dari hasil observasi, diketahui bahwa murid kesulitan dalam menerjemahkan soal cerita dalam kalimat matematika. Selain itu, murid sulit mengecek hasil yag diperoleh. Hal ini tentu berdampak pada rendahnya kualitas pembelajaran. Berdasarkan permasalahan di atas maka diperlukan pertimbanagan untuk menggunakan metode yang dapat membantu siswa memahami pelajaran FPB dan KPK dalam bentuk soal cerita. Metode yang dimaksud adalah metode accelerated learning (pemercepatan pembelajaran). Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian tindakan kelas (classroom action research). Subjek penelitian adalah siswa kelas V SD Negeri 3 Macorawalie Kabupaten Sidrap dengan jumlah siswa 25 orang yang terdiri dari 15 siswa laki dan 10 siswa perempuan. Data dikumpulkan melalui metode tes, wawancara, dan metode observasi. Pada siklus I belum dikatakan berhasil. Hal ini dapat dilihat dengan perolehan nilai tes formatif yang berkisar 7 orang yang memperoleh nilai minimal 70 dengan ketuntasan belajar 28%. Pada siklus II sudah mengalami kenaikan yaitu ada 13 orang memperoleh nilai minimal 70 dengan ketuntasan belajar 52%. Pada siklus III, sebanyak 25 orang (semua siswa) telah memperoleh nilai rata-rata 70 dengan ketuntasa belajar 100%. Pembelajaran melalui metode accelerated learning dapat meningkatkan hasil pembelajaran FPB dan KPK dalam bentuk soal cerita siswa.
Copyrights © 2021