Pulau Lancang merupakan salah satu pulau yang terletak di perairan Kepulauan Seribu DKI Jakarta, yang terdapat beberapa kelompok pembudidaya ikan kerapu Cantang. Dalam kegiatan pelaksanaan dan proses pembudidayaan ikan berpotensi menimbulkan risiko besar maupun kecil. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi sumber risiko yang ada dan menganalisis risiko tersebut serta merumuskan strategi yang dapat diterapkan untuk mengendalikan risiko yang terjadi dan akan timbul. Metode penelitian yang digunakan adalah pengamatan secara langsung ke lapangan, wawancara dan diskusi dengan pembudidaya ikan kerapu Cantang. Data kualitatif disajikan secara deskriptif yang membahas tahapan – tahapan dalam proses budidaya. Tahapan-tahapan tersebut dimulai dari pemilihan lokasi, sampai pemanenan. Setiap dianalisis risiko yang potensial terjadi lalu dipetakan risiko potensialnya dengan menggunakan diagram fishbone. Data kuantitatif diolah dengan menggunakan metode analisis Failure Mode and Effect Analysis (FMEA). Metode ini dalam melakukan penilaian tiap risiko yang terjadi. Hasil penilaian fuzzy FMEA ditemukan bahwa risiko terbesar dalam budidaya ikan kerapu Cantang adalah mudahnya ikan ataupun bibit terserang penyakit dengan Fuzzy Risk Priority Number (FRPN) sebesar 700 yang terjadi pada tahap mudahnya ikan terserang penyakit. Strategi yang diterapkan para pembudidaya ikan untuk mengendalikan risiko tersebut adalah memperhatikan pola hidup ikan dan merawat kebersihan keramba jaring apung (KJA) serta menjamin kualitas pakan yang diberikan.Kata kunci: ikan kerapu, ikan kerapu cantang, analisis risiko, fuzzy, FMEA
Copyrights © 2021