Destiar Ramadhantie Syahputri
Program Studi Agribisnis, Fakultas Bioindustri, Universitas Trilogi, Jl. TMP Kalibata No. 1 Jakarta Selatan 12760

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

ANALISIS RISIKO BUDIDAYA IKAN KERAPU CANTANG (Epinephelus fuscoguttatus x Epinephelus lanceolatus) DI PERAIRAN PULAU LANCANG KEPULAUAN SERIBU, DKI JAKARTA Destiar Ramadhantie Syahputri; Muh. Karim; Yodfiatfinda Yodfiatfinda
JURNAL BIOINDUSTRI (JOURNAL OF BIOINDUSTRY) Jurnal Bioindustri: Vol. 4 No. 1 (2021)
Publisher : Universitas Trilogi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31326/jbio.v4i1.744

Abstract

Pulau Lancang merupakan salah satu pulau yang terletak di perairan Kepulauan Seribu DKI Jakarta, yang terdapat beberapa kelompok pembudidaya ikan kerapu Cantang. Dalam kegiatan pelaksanaan dan proses  pembudidayaan ikan berpotensi menimbulkan risiko besar maupun kecil. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi sumber risiko yang ada dan menganalisis risiko tersebut serta merumuskan strategi yang dapat diterapkan untuk mengendalikan risiko yang terjadi dan akan timbul. Metode penelitian yang digunakan adalah pengamatan secara langsung ke lapangan, wawancara dan diskusi dengan pembudidaya ikan kerapu Cantang. Data kualitatif disajikan secara deskriptif yang membahas tahapan – tahapan dalam proses budidaya. Tahapan-tahapan tersebut dimulai dari pemilihan lokasi, sampai pemanenan. Setiap dianalisis risiko yang potensial terjadi lalu dipetakan risiko potensialnya dengan menggunakan diagram fishbone. Data kuantitatif diolah dengan menggunakan metode analisis Failure Mode and Effect Analysis (FMEA). Metode ini dalam melakukan penilaian tiap  risiko yang terjadi. Hasil penilaian fuzzy FMEA ditemukan bahwa risiko terbesar dalam budidaya ikan kerapu Cantang adalah mudahnya ikan ataupun bibit terserang penyakit dengan Fuzzy Risk Priority Number (FRPN) sebesar 700 yang terjadi pada tahap mudahnya ikan terserang penyakit. Strategi yang diterapkan para pembudidaya ikan untuk mengendalikan risiko tersebut adalah memperhatikan pola hidup ikan dan merawat kebersihan keramba jaring apung (KJA) serta menjamin kualitas pakan yang diberikan.Kata kunci: ikan kerapu, ikan kerapu cantang, analisis risiko, fuzzy, FMEA
ANALISIS RISIKO BUDIDAYA IKAN KERAPU CANTANG (Epinephelus fuscoguttatus x Epinephelus lanceolatus) DI PERAIRAN PULAU LANCANG KEPULAUAN SERIBU, DKI JAKARTA Destiar Ramadhantie Syahputri; Muh. Karim; Yodfiatfinda Yodfiatfinda
JURNAL BIOINDUSTRI (JOURNAL OF BIOINDUSTRY) Jurnal Bioindustri: Vol. 4 No. 1 (2021)
Publisher : Universitas Trilogi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31326/jbio.v4i1.744

Abstract

Pulau Lancang merupakan salah satu pulau yang terletak di perairan Kepulauan Seribu DKI Jakarta, yang terdapat beberapa kelompok pembudidaya ikan kerapu Cantang. Dalam kegiatan pelaksanaan dan proses  pembudidayaan ikan berpotensi menimbulkan risiko besar maupun kecil. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi sumber risiko yang ada dan menganalisis risiko tersebut serta merumuskan strategi yang dapat diterapkan untuk mengendalikan risiko yang terjadi dan akan timbul. Metode penelitian yang digunakan adalah pengamatan secara langsung ke lapangan, wawancara dan diskusi dengan pembudidaya ikan kerapu Cantang. Data kualitatif disajikan secara deskriptif yang membahas tahapan – tahapan dalam proses budidaya. Tahapan-tahapan tersebut dimulai dari pemilihan lokasi, sampai pemanenan. Setiap dianalisis risiko yang potensial terjadi lalu dipetakan risiko potensialnya dengan menggunakan diagram fishbone. Data kuantitatif diolah dengan menggunakan metode analisis Failure Mode and Effect Analysis (FMEA). Metode ini dalam melakukan penilaian tiap  risiko yang terjadi. Hasil penilaian fuzzy FMEA ditemukan bahwa risiko terbesar dalam budidaya ikan kerapu Cantang adalah mudahnya ikan ataupun bibit terserang penyakit dengan Fuzzy Risk Priority Number (FRPN) sebesar 700 yang terjadi pada tahap mudahnya ikan terserang penyakit. Strategi yang diterapkan para pembudidaya ikan untuk mengendalikan risiko tersebut adalah memperhatikan pola hidup ikan dan merawat kebersihan keramba jaring apung (KJA) serta menjamin kualitas pakan yang diberikan.Kata kunci: ikan kerapu, ikan kerapu cantang, analisis risiko, fuzzy, FMEA