Kultivasi
Vol 21, No 1 (2022): Jurnal Kultivasi

Peningkatan hasil tiga varietas bawang merah asal biji dengan pemanfaatan pupuk organik ikan di dataran tinggi basah

Bina Karo (IP2TP Berastagi-Balai Penelitian Tanaman Sayuran)
Agustina Erlinda Marpaung (Balai Penelitian Tanaman Sayuran)
Susilawati Barus (IP2TP Berastagi-Balai Penelitian Tanaman Sayuran)
Rina Christina Hutabarat (IP2TP Berastagi-Balai Penelitian Tanaman Sayuran)
Rasiska Tarigan (IP2TP Berastagi-Balai Penelitian Tanaman Sayuran)



Article Info

Publish Date
14 Apr 2022

Abstract

AbstrakSalah satu cara untuk meningkatkan produktivitas tanaman bawang merah pada musim hujan yaitu dengan penggunaan bahan tanaman yang sehat melalui penggunaan benih true shallot seeds (TSS), karena secara umum penggunaan umbi bawang merah sebagai bahan perbanyakan tidak efektif di musim hujan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dosis dan jenis pupuk organik ikan yang dapat meningkatkan produksi  tiga varietas bawang merah asal TSS di dataran tinggi basah. Penelitian ini dilaksanakan mulai bulan Mei – September 2018 di Instalasi Penelitian dan Pengkajian Teknologi Pertanian (IP2TP) Berastagi, Kabupaten Karo, pada ketinggian tempat 1340 meter dengan jenis tanah Andisol. Rancangan yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK) faktorial dengan 3 ulangan. Faktor pertama adalah varietas bawang merah, yang terdiri dari taraf varietas Trisula, Bima, dan Tuktuk, sementara faktor kedua adalah dosis pupuk organik Ikan yang terdiri dari taraf tanpa pupuk organik ikan, 1000 kg/ha kering, 2000 kg/ha kering, 1000 kg/ha fermentasi, dan 2000 kg/ha fermentasi. Hasil yang diperoleh adalah varietas Trisula dan Tuktuk lebih adaptif di dataran tinggi basah dibandingkan Bima. Pemberian 2000 kg/ha pupuk organik ikan fermentasi mampu meningkatkan pertumbuhan dan hasil bawang merah. Terdapat interaksi antara varietas bawang merah dengan pemberian pupuk ikan terhadap bobot umbi per tanaman. Varietas Trisula dan pemberian 2000 kg/ha pupuk organik ikan fermentasi menghasilkan bobot umbi per tanaman tertinggi yaitu 76,33 g.Kata Kunci: Allium cepa L ∙ Pupuk organik ikan ∙ TSS ∙ Varietas   AbstractOne of several ways to increase the productivity of shallots in the rainy season is the using healthy plant materials, i.e., true shallot seeds (TSS), because in general the use of shallot bulbs as a propagation material is not effective in the rainy season. This study aims to determine the dose and type of fish organic fertilizer that can increase the production of three shallot varieties from TSS in the highland during rainy season. This research was conducted from May to September 2018 in the the Installation of Research and Assessment of Agricultural Technology Berastagi, Karo Regency, with an altitude of 1340 meters above sea level and classified as Andisol soil type. his study used factorial Randomized Completely Block Design with 3 replications. The first factor was shallot variety (Trisula, Bima, Tuktuk), while the second factor was dose of fish organic fertilizer (Without fish organic fertilizer, 1000 kg ha-1 dried, 2000 kg ha-1 dried, 1000 kg ha-1 fermented, 2000 kg ha-1 fermented). The result obtained were Trisula and Tuktuk varieties more adapted in tropical wet highlands. Providing 2000 kg ha-1  of fermented fish organic fertilizer could increase the growth and production of shallots. There was an interaction between shallot varieties with fish organic fertilizer on tuber weights per plant. Trisula variety and application of 2000 kg  ha-1  fermented fish organic fertilizer produced the highest bulb weight per plant at 76,33 g. Keywords: Allium cepa L ∙ Fish organic fertilizer ∙ TSS ∙ Variety 

Copyrights © 2022






Journal Info

Abbrev

Kultivasi

Publisher

Subject

Agriculture, Biological Sciences & Forestry

Description

Jurnal Kultivasi diterbitkan oleh Departemen Budidaya Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Padjadjaran. Jurnal ini terbit tiga kali dalam setahun, yaitu pada bulan Maret, Agustus, dan Desember. Kultivasi mempublikasikan hasil penelitian dan pemaparan ilmiah dari para dosen dan peneliti di ...