Trinitarian monotheism is a special characteristic and uniqueness of Christian doctrine. This is also a controversial debate becomes theological highlight and also forms the basis of the discussion of this paper with a theological-biblical study. Understanding this doctrine if it does not help correctly and Biblically then results in a Jehovah's Witness, Arianism and so on. The understanding of the Trinity must be based on an understanding of the important terms in this doctrine as the word Trinity itself, the terms Ousia and Hypostasis and Homoousios. Understanding the doctrine of the trinity must be based on the Bible agreeing to be proven in the books of the Old and New Testaments. Subsequent evidences must be built with this understanding. The Three Divine Persons in the Trinity (Father, Son and Holy Spirit) are God and this proof must also be accompanied by information about the Trinity and the Oneness of God based on strong Bible Facts. Proof of God's Trinity must also be based on consideration of the evidence formulated by church leaders, creeds of the church councils and creeds of the church itself. It needs to be understood about the Triune God that is needed by the writer to make an explanation diagram and analogies that are simple and easy to understand. In closing, this article explains that the Trial of the Triune God is something that transcends reason, neither makes sense nor does it make sense. Monoteisme trinitarian merupakan ciri khas dan keunikan dari doktrin Kristen. Hal ini juga menjadi doktrin yang kontroversial sehingga menjadi soroton teologis dan juga menjadi dasar pembahasan dari tulisan ini dengan sebuah studi Teologis-Alkitabiah. Pemahaman terhadap doktrin ini jika tidak membantu dengan benar dan Alkitabiah maka menghasilkan sebuah Saksi Yehova, Arianisme dan sebagainya. Pemahaman Tritunggal harus berdasar pada pemahaman berbagah istilah penting dalam doktrin ini seperti kata Tritunggal itu sendiri, istilah Ousia dan Hypostasis dan Homoousios. Pemahaman doktrin tritunggal harus dilandasi oleh Alkitab menyetujui dibuktikan dalam kitab-kitab Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru. Pembuktian berikutnya harus dibangun dengan pemahaman itu Tiga Pribadi Ilahi dalam Tritunggal (Bapa, Anak dan Roh Kudus) adalah Allah dan pembuktian ini Juga harus dibarengi dengan informasi tentang Ketritunggalan dan Keesaan Allah berdasarkan Fakta-Fakta Alkitab yang kuat. Upaya pembuktian tentang Tritunggal Allah harus juga dilandasi pada pertimbangan bukti rumusan para tokoh gereja, pengakuan-pengakuan iman konsili-konsili gereja dan pengakuan-pengakuan iman gereja itu sendiri. Perlu dipahami tentang Allah Tritunggal yang diperlukan penulis membuat suatu Diagram penjelasan dan analogi-analogi yang sederhana dan mudah dipahami. Sebagai Penutup Artikel ini menerangkan bahwa Pemahan Allah Tritunggal merupakan sesuatu yang melampaui akal bukan hal yang masuk akal atau juga masuk akal.
Copyrights © 2020