Durasi tidur pendek dan Kadar kolesterol total dalam darah yang tinggi menjadi pemicu munculnya penyakit tidak menular (PTM) serta menjadi faktor risiko kejadian obesitas. Hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2018 menunjukan tingkat obesitas orang dewasa di Indonesia berjumlah 21,8 persen, hal ini menunjukan adanya peningkatan prevalensi dari hasil riskesdas di tahun 2013 yaitu sebesar 14,8. Proporsi kasus obesitas mahasiswa kedokteran universitas malahayati sebesar 17%. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahu hubungan durasi tidur dan kadar kolesterol total dengan kejadian obesitas mahasiswa di Universitas Malahayati Bandar Lampung. Jenis enelitian ini adalah penelitian observasional analitik dengan pendekatan Case Controll untuk melihat hubungan durasi tidur dan kadar kolesterol pada kejadian obesitas. Populasi pada penelitian ini adalah mahasiswa fakultas kedokteran angkatan 2017 yang berjumlah 327, sampel diambil dengan metode purposive sampling yang terdiri dari 2 kelompok yaitu 30 mahasiswa obesitas dengan IMT > 25 dan 30 mahasiswa yang tidak obesitas dengan IMT normal < 25. Data diperoleh melalui pengisian kueioner dan pengambilan sampel darah kolesterol total. Teknik analisis data untuk menguji hipotesis yaitu uji statistis chi square. Dari hasil penelitian responden dengan durasi tidur kurang pada kelompok kasus yaitu 24 (80%) dan kelompok kontrol 15 (50%). Sedangkan responden pada kelompok kasus yang memiliki kadar kolesterol total tinggi yaitu 16 (53,3%) dan dan pada kelompok kontrol 7 (23,3%). Hasil uji chi-squarehubungan durasi tidur pada kejadian obesitas yaitu (p=0,029 <α0,05, OR 4,00) dan hubungan kolesterol total pada kejadian obesitas yaitu (p=0,033 <α0,05, OR 3,75). Durasi tidur dan kadar kolesterol total memiliki hubungan yang bermakna dengan kejadian obesitas. Mahasiwa dengan obesitas cendrung memiliki durasi tidur yang lebih pendek dan memiliki kadar kolesterol total lebih tinggi daripada mahasiwa yang tidak obesitas.
Copyrights © 2022