<![CDATA[AbstrakLatar Belakang: Gagal jantung merupakan kondisi fisiologis dimana jantung tidak dapat memompa darah yang adekuat untuk memenuhi kebutuhan metabolik tubuh karena adanya perubahan fungsi sistolik dan diastolik. Kualitas hidup pada pasien gagal jantung dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu usia, jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan, tingkat kepatuhan, derajat NYHA, dukungan keluarga, tingkat depresi. Pasien dengan fraksi ejeksi <40% memiliki resiko kualitas hidup yang lebih buruk dibandingkan fraksi ejeksi ≥40%. Semakin kecil nilai fraksi ejeksi, maka harapan hidup semakin rendah sehingga fraksi ejeksi dianggap penting dalam prognosis gagal jantung Tujuan: Untuk memberikan gambaran karakteristik yang banyak terjadi pada pasien gagal jantung. Metode: Database dalam penelitian ini terdiri dari Elsevier, Pubmed, dan Google scholar. Istilah utama atau kata kunci yang digunakan untuk pencarian literatur adalah "karakteristik personal", "gagal jantung", dan “kualitas hidup”. Jangka waktu termasuk artikel yang di peroleh adalah artikel dari tahun 2015 hingga 2020. Hasil: Gagal jantung penyakit yang sering terjadi pada usia >60 tahun (lansia) dengan jenis kelamin terbanyak laki-laki yang dipengaruhi gaya hidup yang kurang sehat. Rata-rata tingkat pendidikan yang menderita penyakit gagal jantung pada tingkat SMA, pekerjaan terbanyak pada PNS/ Pensiun. Derajat NYHA yang paling sering muncul terdapat pada NYHA II yang biasanya pasien sudah merasakan ketidaknyamanan saat melakukan aktivitas. Rata-rata fraksi ejeksi pada pasien gagal jantung >40%. Kesimpulan: Penyakit gagal jantung pada NYHA awal sulit untuk didiagnosis karena pasien belum merasakan tanda dan gejala seperti keluhan tentang aktivitas ataupun sesak nafas. Untuk itu perlu dilakukan pemeriksaan secara rutin untuk mencegah terjadinya penyakit gagal jantung dan penting mengetahui karakteristik gagal jantung agar memiliki kualitas hidup yang lebih baik. Kata kunci: Karakteristik Personal;, Gagal Jantung; Kualitas Hidup]]>
Copyrights © 2021
