Film yang menggunakan panggung sebagai tempat kejadian (setting) masih jarangditemukan di Indonesia. Kalaupun ada film-film tersebut hanyalah mengisahkankehidupan orang-orang teater dengan segala aktivitas kesehariannya, ataumentransformasikan naskah-naskah panggung menjadi sebuah film. Film Dogvillekarya sineas Denmark, Lars von Trier, menggunakan konsep pemanggunganteater dalam penggarapan filmnya.Dalam film tersebut, setting sebuah kota hanyadihadirkan disebuah studio besar (panggung) dengan garis-garis kapur yangdianggap mewakili berbagai macam benda ataupun dinding yang memisahkan satutempat dengan tempat lainnya. Furnitur yang dihadirkan sangat minimalis, hanyabeberapa benda saja yang dihadirkan yang dianggap cukup mengidentifikasikantempat tersebut. Background yang dipakai hanya layar hitam dan putih untukmembedakan adegan malam dan adegan siang. Berdasarkan kesamaan strukturpembentuk yang terdapat dalam film (narasi) dan teater, yaitu tema, alur,penokohan, dan setting yang dipaparkan secara deskriptif, dapat dibuktikan bahwaKonsep Teater Epik Brecht yang selama ini diterapkan dalam panggung bisaditerapkan dalam film Dogville. Brechtâs Concept of EpicTheaterin Dogville Film. Films using the stage as the scene(setting) are still rare in Indonesia, even if there are only films that tell us about the lifeof the theatre (stage) with all activities of daily life, or transforming the manuscripts stage(theater) into a movie. LarsvonTrier, Dannish film maker, made Dogville â it uses theconcept of theatrical staging in the process of the film making. In the film, a city settingis just presented in a large studio (stage) with the chalk lines are considered to representa wide range of objects or wall that separate sone place to another one. Presenting veryminimalist furniture, only a few objects are presented and sufficient to identify the place.Background screens use only black and white to distinguish the scenes and the scenesduring the night. Based on the similarity of structure formation contained in the film(narrative) and the theatre, the themes, Alur, characterizations and settings are presenteddescriptively.Then it can be proved that the Brechtâs concept of epic theater which hasalready been applied lately on the stage can be applied in Dogville film.
Copyrights © 2012