Redundansi memiliki padanan arti kelimpahan yaitu jumlah informasi yang dituturkan melebihi minimum yang diperlukan. Penutur ketika berkomunikasi menggunakan kelimpahan atau redundansi untuk menjamin pemahaman lawan tuturnya. Hal ini kerap kali terjadi pada ragam bahasa lisan. Penelitian ini dilatarbelakangi penggunaan redundansi yang dominan pada acara Catatan Najwa yang bertajuk “Ma’ruf Amin Soal Wapres yang Terlupakan”. Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan bentuk dan relasi makna redundansi pada tuturan wakil presiden Ma’ruf Amin. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deksriptif dengan pendekatan semantik, teknik simak dan catat digunakan dalam menganalisis objek penelitian. Adapun hasil dalam penelitian ini yaitu terdapat bentuk dan relasi makna redundansi yang dituturkan oleh wakil presiden Ma’ruf Amin. Redundansi yang terdapat dalam kalimat yang diungkapkan oleh wakil presiden tidak mengubah keutuhan makna atau maksud dalam kalimat yang disampaikan.
Copyrights © 2021