Gangguan pendengaran yang dialami oleh anak tunarungu mengakibatkan anak mengalami hambatan komunikasi baik secara ekspresif maupun reseptif. Hambatan yang dialami anak tunarungu membuat mereka tidak mengerti hal yang terjadi di sekelilingnya. Anak tunarungu tidak mampu memahami dan mengikuti peristiwa yang terjadi secara spontan. Ketidakmampuan dalam berkomunikasi dapat membatasi pengalaman anak untuk mengembangkan keterampilan interaksi sosial. Hambatan dalam melakukan interaksi sosial dialami oleh seorang siswa tunarungu di SDLB B Sumbersari di Kota Bandung berinisial H, yang mengalami hambatan interaksi sosial baik dalam aspek kerjasama, akomodasi, asimilasi, persaingan maupun pertentangan. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini ialah eksperimen dengan pendekatan (Single Subjek Research (SSR) dengan desain A-B-A. Data yang diperoleh dianalisis melalui satistik deskriptif serta disajikan dalam bentuk tabel dan grafik. Kesimpilan hasil penelitian adalah penggunaan teknik modeling dapat meningkatkan keterampilan interaksi sosial. Peneliti menyarankan teknik ini dapat dijadikan salah satu alternatif pada proses pembelajaran untuk meningkatkan keterampilan interaksi sosial.Kata kunci : Modeling, Interaksi Sosial, Tunarungu
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2016