Panjangnya rentang waktu kekuasaan Galuh baik dimulai dari Kerajaan sampai ke Kabupaten menjadi perkara sulit untuk menentukan sejak kapan kita mesti mengubah nama Kabupaten Ciamis menjadi Galuh. Penelitian ini menggunakan metode sejarah dengan empat tahapan kerja, yaitu, heuristik, kritik, interpretasi dan historiografi. Semenjak Kabupaten Galuh diubah menjadi Kabupaten Ciamis pada tanggal 12 Juni 1642 merupakan idiom negatif yang semestinya sudah kita tinggalkan. Bagaimana semangat bisa dihadirkan jika sampai saat ini kita menggunakan etimologi kata negatif untuk membangun sebuah peradaban yang sejak abad ke-7 berdiri tegak dan berkuasa hampir seribu tahun lebih. Aspek etimologi Galuh menjadi lebih baik dan positif dari berbagai segi, seperti aspek historis, filosofis, psikologis, sosial budaya, agama, ekonomi dan politik. Dengan diubahnya nama Kabupaten Ciamis menjadi Galuh sebaiknya tidak menggunakan landasan atau latar belakang yang salah atau tidak sesuai dengan kajian ilmiah dalam penelusuran sumber sejarah. The long span of Galuh's power from the Kingdom to the Regency is a difficult matter to determine since when we have to change the name of Ciamis Regency to Galuh. This study uses the historical method with four stages of work, namely, heuristics, criticism, interpretation and historiography. Since Galuh Regency was changed to Ciamis Regency on June 12, 1642, it is a negative idiom that we should have abandoned. How can the spirit be presented if until now we have used the etymology of negative words to build a civilization that since the 7th century has stood tall and reigned for almost a thousand years. The etymological aspects of Galuh have become better and more positive from various aspects, such as historical, philosophical, psychological, socio-cultural, religious, economic and political aspects. By changing the name of Ciamis Regency to Galuh, it is better not to use a base or background that is wrong or not in accordance with scientific studies in tracing historical sources.
Copyrights © 2022