Latar Belakang: Pelayanan Kebidanan merupakan bagian integral dari system pelayanan kesehatan yang diberikan oleh bidan yang telah terdaftar, dapat dilakukan secara mandiri, kolaborasi dan rujukan kepada ibu hamil, ibu bersalin, ibu nifas, bayi baru lahir, bayi dan anak serta wanita usia reproduksi dan usia lanjut (Kepmenkes RI, No.369/MENKES/SK/III/2007). Pengobatan komplementer secara umum telah diatur dalam Keputusan Menteri Kesehatan No.1109/Menkes/Per/IX/2007 tentang pengobatan komplementer alternatif. Pelayanan kebidanan komplementer merupakan bagian dari penerapan pengobatan komplementer dan alternatif dalam tatanan pelayanan kebidanan. Penggunaan Complementer Alternative Medicene (CAM) lebih umum dilakukan oleh wanita sekitar 48,9% dibandingkan dengan pria sebesar 37,8%. Hal ini menunjukan bahwa penggunaan terapi komplementer di masa yang akan datang (Septiani & Lestari, 2019). Tujuan penelitian untuk mengetahui Hubungan Kesiapan Praktik Mandiri Bidan dengan Praktik Komplementer Kebidanan di IBI Sleman Ranting TimurMetode: Penelitian ini menggunakan metodeĀ survey pendekatan kuantitatif dan kualitatif. Subyek Penelitian adalah Bidan Praktik Mandiri. Penelitian ini menggunakan Sampel minimal yaitu 30 responden. Adapun variabel independen pengetahuan variabel Dependen penelitian ini yaitu Praktik Komplementer Kebidanan.Hasil: Penelitian ini diperoleh bahwa Kesiapan Praktik Komplementer Berdasarkan Pengetahuan tidak berhubungan dengan pelaksanaan praktik komplementer kebidanan dengan p=1,000 artinya >0.005. Sedangkan Kesiapan peralatan dengan pelaksanaan praktik komplementer menunjukkan nilai p=0.016 yang artinya terdapat hubungan antara kelengkapan peralatan dengan pelaksanaan praktik komplementer.Kesimpulan: Tidak Terdapat hubungan kesiapan praktik komplementer berdasarkan pengetahuan dengan pelaksanaan praktik komplementer kebidanan. Terdapat hubungan antara kesiapan peralatan dengan pelaksanaan praktik komplementer di IBI Sleman Ranting TimurĀ Kata Kunci: Kesiapan, Pengetahuan, Bidan
Copyrights © 2022