Penelitian bertujuan untuk mengetahui besarnya biaya, pendapatan, dan titik impas (BEP), serta tingkat profitabilitas yang dicapai perusahaan dalam satu periode produksi (1 bulan) Mei-Juni 2013. Penelitian dilakukan di perusahaan âGanep Bakeryâ di Surakarta, dengan pertimbangan bahwa âGanep Bakeryâ oleh Pemda dijadikan percontohan usaha roti di kota Surakarta. Produk yang diteliti meliputi roti basah dan roti kering karena memiliki variasi produksi banyak. Metode yang digunakan untuk menentukan harga pokok produksi adalah Full Costing, karena metode ini memperhitungkan semua unsur biaya produksi maupun non produksi.  Analisis Break Even Point (BEP) digunakan untuk mengetahui tingkat penerimaan perusahaan, dimana perusahaan tidak mengalami kerugian namun juga tidak mendapatkan keuntungan. Ratio Profitabilitas untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara keseluruhan biaya produksi, maka besaran biaya variabel mencapai 69% setiap bulannya, sedangkan biaya tetap sebesar 31% setiap bulan. Dari keseluruhan struktur biaya yang ada, maka biaya variabel bahan baku merupakan biaya terbesar, yaitu mencapai 42%. Pendapatan perusahaan roti Ganep Bakery didominasi dari hasil penjualan jenis roti basah, yaitu sebesar 88% dari total pendapatan perusahaan, sedangkan sisanya berasal dari hasil penjualan roti kering, sebesar 12%. Titik Impas (BEP) dicapai pada tingkat pendapatan sebesar Rp.184.310.734 untuk jenis roti basah dan Rp.184.292.824 untuk jenis roti kering, atau titik impas perusahaan dicapai pada tingkat pendapatan sebesar Rp. 184.301.779. Ratio profitabilitas usaha sebesar 45%, hal ini menunjukkan bahwa perusahaan roti Ganep Bakery mempunyai kemampuan untuk menghasilkan laba atau keuntungan usaha cukup tinggi. Kata Kunci: Break Even Point (BEP), Profitabilitas Usaha Bakery
Copyrights © 2013