Pendidikan para manajer pendidikan dan pelatihan yang profesional telah merupakan suatukeharusan dalam dunia industri modern. Dewasa ini setiap guru atau dosen pada prinsipnya dapatmenjadi kepala sekolah, pengawas, atau rektor universitas tanpa ada pelatihan khusus. Dalammasyarakat industri modern, seorang rektor adalah seorang manajer yang dapat mengelola programakademik, juga mengelola dana universitas secara profesional, mengelola program pendidikanberkelanjutan untuk masyarakat. Seorang administrator pendidikan dan pelatihan di provinsi mulai dariTaman Kanak-kanak sampai Perguruan Tinggi. Dalam keadaan tersebut, Manajemen Mutu Terpadudalam gerakannya mulai memasuki bidang bagian baru dalam perubahan tersebut, yaitu pendidikantinggi. Sebagaimana organisasi industri, pendidikan tinggi juga memiliki ”customers”, yaitu pemakaihasil didik. Adapun ”customers” tersebut merupakan ”internal customers”, yaitu pelaku-pelaku dalamrangkaian proses produksi, dan ”eksternal customers”, yaitu pemakai hasil akhir hasil proses produksi.Dalam proses pendidikan tersebut selalu terjadi dialogi dan perdebatan antara ”apa yang diberikankepada siswa atau mahasiswa” dengan ”apa yang dikehendaki oleh ”customers”. Dalam hubungan initelah dikembangkan suatu teknik manajemen mutu terpadu yang disebut ”Quality FunctionDeployment (QFD) guna memperoleh pengertian yang lengkap tentang apa yang dikehendaki oleh”customers”, untuk kemudian diterjemahkan ke dalam rencana pendidikan. Manajemen mutu terpadudapat diterapkan di pendidikan tinggi dalam pelbagai kegiatan, yaitu: (1) Pendidikan tinggi dapatmelakasanakan penelitian dalam manajemen mutu terpadu. (2) Pendidikan tinggi dapat mengajarkanasas-asas manajemen mutu terpadu. (3) Pendidikan tinggi dapat menerapkan manajemen mututerpadu untuk peningkatan mutu administrasinya. (4) Pendidikan tinggi dapat menerapkanmanajemen mutu terpadu untuk peningkatan mutu pengajaran.Kata kunci: Manajemen Mutu Terpadu, Kualitas Pendidikan
Copyrights © 2010