Pembangunan jalan secara umum menggunakan perkerasan lentur atau kaku yang kedap air. Untuk mencegah masalah kerusakan jalan yang disebabkan oleh genangan air, saat ini banyak cara baru untuk mengendalikan aliran air pada permukaan perkerasan. Salah satu altrnatif dalam pengendalian air pada permukaan perkerasan adalah dengan menggunakan beton berongga. Dalam hal ini penggunaan beton berongga adalah sebagai bahu jalan yang berfungsi sebagai drainase sehingga dapat meneruskan aliran air ke dalam tanah, diharapkan beton berongga ini dapat mencegah berkurangnya kekuatan perkerasan utama yang disebabkan oleh genangan air, serta dapat meningkatkan pembangunan infrastruktur jalan yang ramah lingkungan. Penelitian ini bertujuan Untuk mengetahui pengaruh bentuk agregat dalam campuran beton berongga terhadap nilai porositas, permeabilitas dan kuat tekan yang akan di aplikasikan pada taman dan jalur pejalan kaki. Metode yang digunakan adalah metode eksperimen. Agregat yang digunakan terdiri dari batu pecah dan batu tidak pecah variasi 0,5-1 cm, 1-2 cm, dan 2-3 cm dengan faktor air semen (FAS) 0,40. Pengujian dilakukan pada umur perawatan basah 28 hari. Berdasarkan penelitian yang tlah dilakukan dapat disimpulkan bahwa dari variasi agregat yang digunakan campuran optimal diperoleh pada campuran dengan variasi 0,5-1 cm dan 1-2 cm yang menghasilkan nilai kemampuan merembeskan air yang tinggi. Beton berongga dengan variasi agregat kasar 0,5-1 cm memiliki laju infiltrasi terkecil yaitu 87852,5 mm/h akan tetapi memiliki kuat tekan terbesar yaitu 9,78 MPa. Beton berongga dengan variasi agregat kasar 1-2 cm memiliki laju infiltrasi yaitu 136532,4 mm/h dengan kuat tekan sebesar 7 MPa. Beton berongga dengan variasi agregat kasar 2-3 cm yang memiliki laaju infiltrasi terbesar yaitu 191497,1 mm/h akan tetapi memiliki kuat tekan terkecil yaitu 6,29 MPa.
Copyrights © 2022