Latar Belakang: Kerataan benang acrylic merupakan salah satu unsur parameter mutu benang yang dihasilkan. Berdasarkan data yang diperoleh dari perusahaan bahwa nilai ketidakrataan benang acrylic 100% mencapai 13,95 sehingga melebihi standard yang ditetapkan oleh perusahaan yaitu sebesar maksimal 13. Metode:Metode penelitian yang dipakai adalah metode kuantitatif eksperimen kausal dengan pola desain eksperimen dalam bentuk Rancangan Acak Lengkap ( RAL ) yang terbentuk t x r = 3 x 3 = 9 plot. Hasil Penelitian: Ada tiga diameter front top roller yang dipakai yaitu X1 = diameter 48,0 mm; X2 = diameter 48,5 mm; dan X3 = diameter 49,0 mm. Dari ketiga diameter front top roller diatas, semakin besar diameter front top roller memberi hasil ketidakrataan ( U% ) yang lebih kecil atau baik.. Kesimpulan:Dari analisis tersebut terdapat perbedaan ketidakrataan benang yang sangat nyata antara diameter front top roller 48,0 mm, 48,5 mm, dan 49,0 mm. atau berpengaruh terhadap ketidakrataan benang acrylic 100% pada mesin Ring Spinning RSF Fukushima. Diameter front top roller 49,0 mm menghasilkan ketidakrataan benang acrylic 100% paling kecil yaitu sebesar (U%) 13,35 lebih kecil dibandingkan diameter front top roller 48,0 mm (U%) 13,78. Dan 48,5 mm (U%) 13,95.
Copyrights © 2020